Kamis 27 Jan 2022 15:58 WIB

Stabilkan Harga, Sleman Buka Operasi Pasar Minyak Goreng Kemasan

Operasi pasar untuk menyikapi tingginya harga minyak goreng beberapa bulan terakhir.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Warga mengantre untuk membeli minyak goreng kemasan pada operasi pasar sebagai upaya menstabilkan harga yang melonjak di pasaran. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Warga mengantre untuk membeli minyak goreng kemasan pada operasi pasar sebagai upaya menstabilkan harga yang melonjak di pasaran. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemkab Sleman, DIY, melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan menggelar operasi pasar minyak goreng kemasan pada 26-27 Januari 2022. Agenda ini digelar bekerja sama Pemda DIY untuk menangani harga minyak goreng yang belakangan naik.

Dalam operasi ini disediakan sekitar 396 liter minyak goreng kemasan dengan harga relatif terjangkau, Rp 14 ribu per liter bagi masyarakat kurang mampu. Khususnya, yang berada di lima kalurahan-kalurahan di Kapanewon Sleman, Kabupaten Sleman.

Salah seorang warga Padukuhan Pisangan, Kalurahan Tridadi, Kapanewon Sleman, Winarni berpendapat, operasi pasar minyak goreng kemasan seperti ini sangat membantu masyarakat hari ini. Khususnya, bagi masyarakat yang kurang mampu.

Ia berharap, kegiatan-kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut hingga harga minyak dapat kembali stabil. Winarni sendiri mengaku terbantu dengan operasi pasar ini karena di luar harga minyak goreng Rp 18 ribu -Rp 20 ribu per liternya.

"Semoga bisa berlanjut sampai harga minyak goreng kembali stabil," kata Winarni di kantor Kapanewon Sleman, Kamis (27/1).

Kepala Disperindag Kabupaten Sleman, Mae Rusmi Suryaningsih menyampaikan, dalam pelaksanaan operasi pasar minyak goreng di Kabupaten Sleman total akan disalurkan sebanyak 572 karton minyak. Dengan isi per kartonnya 12 kemasan per satu liter.

Pembagian minyak goreng 200 karton dialokasikan untuk warga kurang mampu di Kapanewon Prambanan, Seyegan, Tempel, Sleman, Turi, dan Cangkringan. Lalu, 150 karton dialokasikan untuk UMKM dan distribusi dikoordinir Dinas Koperasi dan UKM.

"Sisanya yaitu sebanyak 222 karton akan didistribusikan melalui Paguyuban Ritel Sleman (PRS) Merapi yang merupakan asosiasi pengusaha ritel lokal yang tersebar di 17 kapanewon," ujar Rae.

Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa menuturkan, operasi tersebut diselenggarakan menyikapi tingginya harga minyak goreng selama beberapa bulan terakhir. Tingginya harga merupakan dampak kenaikan harga CPO (Crude Palm Oil) tingkat internasional.

Ia menerangkan, seiring pemerintah pusat yang memberlakukan kebijakan one price untuk minyak goreng kemasan harga Rp 14 ribu yang diawali tingkat ritel modern. Ritel ada di jaringan distribusi Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).

Tentu, lanjut Danang, sebagian masyarakat yang ada di wilayah perkotaan dan dekat dengan ritel modern itu yang bisa mengakses minyak goreng dengan harga murah. Sebab, ia menekankan, operasi pasar digelar memang dimaksudkan bagi mereka.

Ia berharap, masyarakat yang selama ini belum bisa mengakses minyak goreng dengan harga murah di ritel modern tetap bisa membeli dengan harga murah, terutama warga kurang mampu. Danang mengimbau, masyarakat tidak panik dan berbelanja seperlunya. "Harapannya, kebijakan ini akan berlanjut hingga harga minyak goreng terkendali," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement