Rabu 05 Jan 2022 17:39 WIB

Soal Umroh, DPR: Jangan Anggap Remeh Penyebaran Omicron

Umroh Dewan: Jangan Anggap Remeh Penyebaran Omicron

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Soal Umroh, DPR: Jangan Anggap Remeh Penyebaran Omicron. Foto:   Ilustrasi Covid-19 varian Omicron
Foto: Pixabay
Soal Umroh, DPR: Jangan Anggap Remeh Penyebaran Omicron. Foto: Ilustrasi Covid-19 varian Omicron

IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Wakil Ketua Komisi VIII Ace Hasan Syadzily meminta semua pihak yang berkepentingan dengan umroh menahan diri untuk tidak berangkat ke Arab Saudi. Saat ini sedang terjadi lonjakan Covid-19 varian baru omicron.

"Jangan anggap enteng atau anggap remeh soal penularan omicron," kata Ace Hasan saat dihubungi Republika, Rabu (5/1).

Baca Juga

Ace mengatakan, masyarakat Indonesia terutama penyelenggara umroh harus tahu, saat ini beberapa negara sedang siaga malawan badai virus omicron. Untuk itu hentikan kegiatan yang dapat meluaskan penyebarannya. 

"Karena bagaimanapun kita tahu saat ini di beberapa negara sedang mengalami lonjakan kenaikan Covid-19 ya akibat dari varian baru," ujarnya.

Ace menyarankan, yang harus dilakukan Kemenag dan para penyelenggara perjalanan umroh (PPIU) melihat perkembangan dari penyebaran omicron di beberapa negara termasuk di Arab Saudi. Untuk itu koordinasi dengan satuan tugas penanganan Covid.19 jika ingin tetap memberangkatkan.

"Karena itu tentu saya meminta kepada kementerian agama berkoordinasi juga dengan komite penanganan Covid-19 soal keselamatan dari calon jamaah umroh kita yang nanti akan akan diberangkatkan ke Arab Saudi," katanya.

Jangan sampai kata Ace negara-negara lain menunda penerbangan umroh, Indonesia malah mengizinkannya. Demi keselamatan jiwa manusia, Kementerian Agama harus tegas menunda keberangkatan umroh.

"Karena kita tahu Malaysia saat ini juga menghentikan, beberapa negara juga sementara ini jadwal penerbangan mengalami penundaan, pembatalan akibat dari mulai menyebarnya varian baru omicron ini," katanya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement