Senin 03 Jan 2022 15:34 WIB

Pakar Israel: Lonjakan Varian Omicron Bisa Picu Kekebalan Kelompok

Varian Omicron mendorong lonjakan kasus infeksi di seluruh dunia.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Israel Nachman Ash mengatakan lonjakan kasus infeksi Covid-19 varian Omicron dapat mendorong Israel mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok. Namun Israel ingin kekebalan kelompok dibangun karena vaksin bukan infeksi.

"Biayanya akan banyak kasus infeksi, angka yang kami miliki akan sangat tinggi dalam mencapai kekebalan kelompok, ini mungkin, tapi kami tidak ingin mencapainya melalui infeksi, kami ingin mencapainya karena banyak orang yang melakukan vaksinasi," kata AS pada stasiun radio 103FM, Ahad (2/1).

Baca Juga

Angka kasus positif harian Covid-19 di negara itu terus merangkak naik. Varian Omicron mendorong lonjakan kasus infeksi di seluruh dunia. Angka kasus positif dunia mencapai rekornya, dari 24 hingga 30 Desember rata-rata terdeteksi satu juta kasus infeksi setiap harinya di seluruh dunia.

Tapi angka kasus kematian tidak meningkat. Hal ini membawa harapan varian baru tidak terlalu mematikan. Sampai akhir Desember Israel menahan varian Omicron sampai tingkat tertentu. Namun dengan kecepatan penyebaran yang sekarang kasus harian diperkirakan akan mencapai rekor tertingginya dalam tiga pekan kedepan.

Ash yakin hal itu akan mendorong Israel pada kekebalan kelompok. Kekebalan kelompok merupakan titik ketika populasi terlindungi dari virus baik melalui vaksinasi atau masyarakat membangun antibodi pada penyakit yang ditimbulkan virus. Sekitar 60 persen populasi dari 9,4 juta populasi Israel sudah divaksin lengkap.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Israel hampir semua warga divaksin dengan vaksind ari Pfizer-BioNTech. Artinya apakah mereka akan menerima dosis ketiga atau dosis kedua baru-baru ini. Tapi ratusan ribu orang yang memiliki syarat vaksin ketiga belum menerimanya.

Israel mencatat 1,3 juta kasus infeksi virus Corona sejak awal pandemi. Tapi ilmuwan data dari Weizmann Institute of Science dan penasehat pemerintah, Eran Segal mengatakan sekitar dua sampai empat juta akan terinfeksi virus Corona pada akhir Januari ketika Omicron dapat mereda.

Kepala Gugus Tugas Virus Korona Kementerian Israel, Salman Zarka mengatakan kekebalan kelompok masih jauh untuk dipastikan. "Kami harus berhati-hati dengan hal ini terutama mengingat pengalaman kami selama dua tahun terakhir yang mana kami melihat orang sembuh (dari virus Corona) terinfeksi kembali," kata Zarka pada Ynet TV.

Selama sepuluh hari terakhir angka kasus infeksi naik lebih dari empat kali lipat. Angka gejala berat juga merangkak naik tapi masih rendah sekitar dari 80 menjadi 100 kasus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement