Ahad 12 Dec 2021 20:40 WIB

Austria Akhiri Penguncian Bagi Warga Divaksin

Warga yang belum divaksin masih harus tunduk pada pembatasan penguncian.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
Orang-orang berjalan di dekat Katedral St. Stephens di Wina, Austria, Ahad 21 November 2021.
Foto: AP Photo/Vadim Ghirda
Orang-orang berjalan di dekat Katedral St. Stephens di Wina, Austria, Ahad 21 November 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, WINA — Austria mengakhiri pembatasan penguncian bagi orang yang divaksinasi di sebagian besar negara itu pada Ahad (12/12). Keputusan ini dilakukan setelah tiga minggu menerapkan kembali aturan ketat untuk memerangi gelombang infeksi virus Corona yang meningkat.

Aturan yang bervariasi menurut wilayah di dalam negeri ini sebagian besar memungkinkan pembukaan kembali teater, museum, dan tempat budaya dan hiburan lainnya pada Ahad. Toko akan menyusul mulai Senin (13/12).

Baca Juga

Beberapa daerah membuka kembali restoran dan hotel pada Ahad, sementara yang lain akan menunggu hingga akhir bulan. Dalam semua kasus, akan ada jam jam malam untuk restoran pada pukul 23.00 dan masker masih akan diperlukan di transportasi umum, di dalam toko, serta ruang publik.

Kanselir Austria Karl Nehammer pekan lalu menyebut langkah itu sebagai pembukaan dengan 'sabuk pengaman'. Keputusan ini memberi masing-masing dari sembilan wilayah Austria kemampuan untuk melonggarkan atau memperketat pembatasan berdasarkan situasi lokal.

Orang yang tidak divaksinasi masih akan tunduk pada pembatasan penguncian dan harus tetap di rumah untuk semua kebutuhan kecuali beberapa alasan tertentu. Mereka hanya bisa keluar untuk alasan penting seperti membeli bahan makanan, pergi ke dokter, atau berolahraga.

Sejak dimulainya penguncian, jumlah kasus baru telah anjlok di negara kecil Alpen itu. Pada Jumat (10/12) , Austria melaporkan 367,5 infeksi baru per 100.000 penduduk, turun dari 1.102,4 pada hari pertama penguncian sejak November.

Tapi, rawat inap akibat virus belum turun setajam jumlah kasus baru. Saat ini ada 567 pasien virus Corona di unit perawatan intensif di seluruh negeri. Jumlah itu hanya sedikit turun dari 572 pada hari pertama penguncian bulan lalu.

Pejabat Austria telah menekankan bahwa tingkat vaksinasi yang tinggi diperlukan untuk mengendalikan virus. Baru 67,7 persen dari populasi divaksinasi sepenuhnya, tingkat yang relatif rendah untuk Eropa Barat. Pemerintah telah memperkenalkan langkah-langkah untuk meningkatkan tekanan pada orang yang tidak divaksinasi untuk mendapatkan vaksin.

Di antara langkah-langkah itu adalah mandat vaksin nasional, yang akan mulai berlaku pada Februari untuk semua penduduk berusia 14 tahun ke atas. Mereka yang tidak mematuhi akan menghadapi denda hingga 3.600 euro.

Puluhan ribu orang telah memprotes di seluruh negeri dalam beberapa pekan terakhir, baik terhadap pembatasan penguncian dan mandat vaksin yang akan datang. Polisi mengatakan demonstrasi di ibu kota, Wina, pada Sabtu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement