REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut menyampaikan, pengungsi korban banjir bandang di Kecamatan Sukawening dan Karangtengah sudah kembali ke rumahnya masing-masing. "Sudah pada pulang, semuanya, sudah baik seperti biasa, selanjutnya pemerintah melakukan tahap rehabilitasi daerah terdampak bencana," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Satria Budi di Garut, Kamis (9/12).
Ia menuturkan, bencana banjir bandang telah menerjang pemukiman rumah penduduk di Kecamatan Sukawening dan Karangtengah, akibatnya sebagian warga harus mengungsi karena rumahnya rusak dan terendam banjir. Tercatat, warga yang harus mengungsi, kata Satria, sebanyak 56 kepala keluarga tersebar di dua lokasi pengungsian yang sudah disiapkan pemerintah.
"Yang mengungsi sebelumnya ada 56 KK itu di dua lokasi, dan sekarang sudah tidak lagi di pengungsian," katanya.
Ia menyampaikan, tahapan selanjutnya pemerintah daerah melalui dinas terkait melakukan perbaikan infrastruktur maupun pengerukan sungai sebagai langkah antisipasi bencana banjir. Selain perbaikan infrastruktur, kata dia, pemerintah daerah akan memberikan bantuan untuk perbaikan rumah warga yang rusak akibat banjir bandang.
"Masa tanggap darurat ini kita melakukan perbaikan-perbaikan atau penguatan infrastruktur," katanya.
Ia menambahkan, pemerintah juga sudah menyiapkan kebutuhan dasar lainnya seperti air bersih dan jaringan listrik untuk masyarakat di daerah terdampak banjir. Selain itu, lanjut dia, pemerintah juga telah menyiapkan kebutuhan pangan selama berada di pengungsian, termasuk saat ini jika membutuhkan logistik akan disiapkan oleh pemerintah.
"Kebutuhan dasarnya sudah cukup banyak, di kecamatan juga ada," katanya.
Sebelumnya, hujan deras menyebabkan aliran sungai meluap kemudian terjadi banjir yang melanda pemukiman rumah warga di Sukawening dan Karangtengah pada 27 November 2021. Beruntung peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa, hanya kerugian materi seperti kerusakan rumah, area pertanian dan fasilitas umum.