Senin 29 Nov 2021 13:12 WIB

PP 'Aisyiyah Harapkan Sarjana Unisa Kontribusi untuk Bangsa

Prosesi wisuda maupun pengambilan sumpah bukan akhir dari perjuangan seorang sarjana.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Universitas
Foto: Unisa
Universitas

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas 'Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta menyelenggarakan wisuda pascasarjana, sarjana, diploma dan pengambilan sumpah untuk periode tahun ajaran 2021/2022. Total 440 mahasiswa yang diwisuda dan mengambil sumpah di acara yang digelar secara hybrid tersebut di Gedung Siti Bariyah, Unisa, Kabupaten Sleman, Sabtu (27/11).

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) 'Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini berpesan kepada sarjana untuk tetap mencerminkan kader Muhammadiyah dan 'Aisyiyah setelah menyelesaikan pendidikan di Unisa. Diharapkan, lulusan Unisa dapat berkontribusi dalam menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa.

"Agar dapat mencerminkan kader Muhammadiyah 'Aisyiyah, sebagai pemimpin muda yang ikut andil dan berkontribusi menyelesaikan masalah kehidupan keumatan serta kebangsaan," kata Noordjannah dalam siaran peran yang diterima Republika, Senin (29/11).

Ratusan mahasiswa yang menjalani prosesi wisuda dan pengambilan sumpah ini berasal dari berbagai fakultas. Mulai dari fakultas kesehatan, fakultas ekonomi, fakultas ilmu sosial dan humaniora, fakultas sains dan teknologi yang mengikuti prosesi wisuda, dan pengambilan sumpah untuk mahasiswa jurusan radiografer serta jurusan teknologi laboratorium medis dan bidan.

Rektor Unisa Yogyakarta, Warsiti mengatakan, prosesi wisuda maupun pengambilan sumpah bukan akhir dari perjuangan seorang sarjana. Namun, wisuda dan pengambilan sumpah ini dinilai sebagai titik awal seorang lulusan Unisa untuk melanjutkan perjuangannya ke depan.

Artinya, masih ada berbagai tantangan yang harus dihadapi oleh sarjana nantinya setelah lulusan dari Unisa. Bahkan, kata Warsiti, lulusan Unisa juga dihadapkan dengan persaingan yang semakin kompleks dan kompetitif.

"Tidak ada alasan bagi siapapun untuk maju meraih mimpi dan cita-cita, apabila dikuatkan dengan kemauan yang sungguh-sungguh dan disertai doa," kata Warsiti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement