Sabtu 20 Nov 2021 09:30 WIB

Memindahkan Beban Tanjung Priok ke Patimban

Patimban akan menjadi cikal bakal kawasan industri dan perkotaan baru di Jabar.

Rep: Arie Lukihardianti/Rahayu Subekti/ Red: Agus Yulianto
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, pada Kamis (18/11), mendampingi Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meninjau Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Foto:

Segitiga Rebana

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jabar berkomitmen untuk terus mengurangi pengangguran di Jabar. Karena, Indonesia saat ini memiliki populasi sebesar 270 juta jiwa, dari jumlah tersebut, sebesar 48 juta jiwa atau 17,86 persen populasi berada di Jabar. Sehingga, populasi di Jabar merupakan yang terbesar di antara 34 provinsi di Indonesia.

Menurut Ketua Apindo Jabar Ning Wahyu Astutik, dengan jumlah populasi yang cukup besar tentunya angkatan kerja di Jabar cukup tinggi terutama  ditambah lulusan baru setiap tahunnya. “Dengan demikian, potensi jumlah pengangguran pun akan bertambah bila tidak diikuti dengan pembukaan lapangan kerja baru,” ujar Ning kepada wartawan, Senin (1/11).

Oleh karena itu, menurut Ning, pihaknya terus menjajaki kerja sama dengan calon investor agar mau menanamkan modalnya di Jabar sehingg bisa membuka lapangan kerja baru. "Efeknya, nanti bisa menyerap tenaga kerja dan mengurangi pengangguran," katanya.

Salah satu langkah yang dilakukan, kata Ning, pihaknya melakukan presentasi pada 19 Oktober 2021 lalu di Purwakarta di hadapan calon investor. Salah satunya, kepada perusahaan sepatu New Balance.

Calon investor yang hadir, kata dia, di antaranya Vice President untuk Strategic Sourcing dan Quality NB Athletic Shoe Duncan Scott, Country Manager New Balance di Indonesia Elmore Simorangkir, serta General Manager dari perusahaan Metropearl Indonesia Anto Tsai, dan beberpa tim technical development dari New Balance.

Saat ini, menurut Ning, Pengembangan Kawasan segitiga Rebana menjadi salah satu fokus Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam menyedot calon investor untuk menanamkan modalnya di Jabar. Kata dia, pengembangan kawasan Segitiga Rebana seluas 43.913 hektare di Jabar, bisa menjadi lokasi calon investor untuk menanamkan modalnya.

Selain itu, adanya fasilitas-fasilitas dari pemerintah berupa tax holiday, tax allowance, investment allowance, dan deductive tax, akan menjadi pendorong investor untuk berinvestasi di Jabar khususnya dan Indonesia pada umumnya.

“Tidak dipungkiri kita semua menuju high tech, digitalisasi industry, seperti yang sering disebutkan yaitu 4.0 atau bahkan 5.0. Namun, industri padat karya tetap masih dibutuhkan dengan adanya ketersediaan angkatan kerja serta transisi tehnologi yang belum sepenuhnya terjadi dan terpenuhi,” paparnya.

Apindo Jabar pun, kata dia, memfasilitasi calon investor bertemu langsung dan berdialoh Bersama Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.

Dalam dialog tersebut, dihadiri calon investor dari Korea Selatan, WS Shin serta Jay Bang.

“Dalam dialog tersebut, pemerintah memberikan jaminan tentang pengurusan surat–surat izin yang cepat serta iklim investasi di Indonesia yang kodusif,” katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement