Kamis 18 Nov 2021 14:08 WIB

Jokowi: Penanganan Covid-19 Kunci Peningkatan Ekonomi

Jika pandemi tak bisa dikendalikan, maka justru akan kembali memperburuk perekonomian

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Mas Alamil Huda
Presiden Joko Widodo menyatakan, penanganan pandemi Covid-19 menjadi kunci pemulihan dan peningkatan ekonomi.
Foto: ANTARA/Biro Pers Media Kepresidenan
Presiden Joko Widodo menyatakan, penanganan pandemi Covid-19 menjadi kunci pemulihan dan peningkatan ekonomi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, keberhasilan dalam penanganan pandemi Covid-19 menjadi kunci untuk meningkatkan ekonomi pada 2022 mendatang. Jika pandemi ini tak bisa dikendalikan, maka justru akan kembali memperburuk kondisi perekonomian.

“Yang paling penting, menurut saya, kunci ekonomi di tahun 2022 hanya satu. Kuncinya kita bisa mengendalikan yang namanya Covid-19, kuncinya hanya itu,” ujar Jokowi, Kamis (18/11).

Baca Juga

Menurut Jokowi, indikator peningkatan ekonomi saat ini pun sudah mulai terlihat seiring dengan penurunan kasus Covid-19. Salah satunya yakni dapat terlihat dari membaiknya indeks keyakinan konsumen pada posisi sebelum terjadinya pandemi. Saat ini, indeks keyakinan konsumen sudah berada di angka 113,4.

“Dan saya yakin kalau kondisinya seperti ini terus, itu akan naik terus,” tambahnya.

Selain itu, retail sales index (RSI) juga terus menguat seiring dengan peningkatan mobilitas, yakni berada di angka 5,2 persen. Sedangkan di sisi produksi tercatat telah melampaui angka seperti sebelum pandemi. Artinya, kata Jokowi, terjadi peningkatan permintaan dari konsumen.

“Sebelum pandemi saya ingat 51. Sekarang sudah berada di angka 57,2. Artinya apa? Manufaktur sudah berproduksi,” ujar dia.

Peningkatan permintaan tidak hanya terjadi di dalam negeri, namun juga ekspor. Angka ekspor Indonesia pun tercatat meningkat 53 persen. Selain itu, angka impor juga naik 51 persen. “Ini hal-hal yang positif yang harus kita pertahankan terus. Dengan cara apa? Covid-nya dikendalikan,” kata Jokowi.

Karena itu, Presiden pun menginstruksikan jajarannya agar memantau lima provinsi yang mengalami peningkatan kasus. Ia meminta agar peningkatan kasus yang terjadi di daerah tersebut dapat dikendalikan.

Jokowi menekankan, peningkatan kasus sekecil apapun harus menjadi perhatian bersama sehingga tak terjadi lonjakan berikutnya. Lonjakan kasus baik gelombang 3 maupun 4 saat ini juga terjadi di sejumlah negara lain seperti Amerika Serikat dan Inggris. Karena itu, ia menegaskan, pemerintah berhati-hati menghadapi potensi terjadinya lonjakan kembali di Indonesia.

“Inilah sekali lagi yang harus kita hati-hati penuh kehati-hatian. Saya selalu sampaikan kepada menteri dan daerah, bukanya harus (ada) tahapan tahapan tahapan. Tidak usah tergesa-gesa buka semuanya,” lanjut Jokowi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement