Wiku mengungkapkan, penurunan vaksinasi utamanya terjadi pada vaksin Covid-19 merek Sinovac. Namun, penurunan serapan vaksin yang terbukti 51 persen efektif melawan infeksi simtomatik Covid-19 itu tidak dibarengi dengan peningkatan vaksinasi pada vaksin merek lainnya, yaitu Pfizer, AstraZeneca, Moderna, dan Sinopharm.
"Saya juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk tidak memilih-milih merek vaksin yang digunakan," ucapnya.
Wiku menegaskan, semua jenis vaksin yang masuk dan beredar di Indonesia sudah dipastikan keamanan, kualitas, dan efektifitasnya berdasarkan uji yang dilakukan oleh Badan POM dan pemantauan instansi serta organisasi profesi terkait. Sementara itu, Indonesia memproyeksikan, 290 juta hingga 300 juta suntikan vaksin Covid-19 dapat diberikan sebelum 2021 berakhir.
Hingga saat ini, pemerintah telah memberikan 216 juta suntikan vaksin Covid-19 kepada 130,6 juta masyarakat Indonesia. Sebanyak 84,5 juta orang di antaranya telah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap dari 208 target populasi yang harus divaksinasi.
"Sebanyak 62 persen sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama dan 40 persen sudah mendapatkan vaksinasi lengkap," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat konferensi pers di Kantor Presiden, dikutip pada Selasa (16/11).
Menurut Budi, hingga saat ini terdapat 276 juta dosis vaksin Covid-19. Sebanyak 267 juta dosis di antaranya telah didistribusikan ke daerah.
"Yang sudah dipakai ada 206 juta jadi masih ada stok sekitar 60 juta di kabupaten, kota, dan provinsi," kata dia.