REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, mengatakan, selama hampir dua tahun ini di Jakarta, banyak pribadi yang mementingkan keperluan orang banyak. Mereka, kata dia, juga berhak diberikan gelar pahlawan karena perannya membantu mengupayakan kesehatan orang lain.
“Pandemi Alhamdulilah hari ini sudah melandai, mudah-mudahan mereda dan tidak ada lonjakan lagi,” kata Anies dalam memimpin upacara Hari Pahlawan, Rabu (10/11).
Kendati demikian, kata dia, situasi serupa masih akan tetap ditemui ke depannya. Termasuk, lanjut Anies, juga orang yang menyalahgunakan keperluan umum, mulai dari penyelundup tabung oksigen, jual beli obat, hingga menampung dan menimbun obat.
“Mereka adalah orang-orang yang bukan saja pahlawan tapi mereka adalah pengkhianat bangsa. Kita ditunjukkan pada 1,5 tahun ini, mana yang patut dicontoh, dan mana yang tidak patut dicontoh dan terhina,” lanjut dia.
Menurut Anies, dalam 20 tahun ke depan, saat orang-orang mulai menengok ke kondisi pandemi saat ini, akan menjadi pengingat bagi banyak relawan yang menceritakan kisah kepahlawanannya. Dia mengatakan, hal itu yang tidak akan pernah didapat para pengkhianat bangsa saat pandemi.
“Mereka yang tertangkap karena melakukan manipulasi mereka yang memanfaatkan ini sebagai kesempatan ekonomi, 20 tahun lagi mereka akan mencari cara menyembunyikan catatan-catatan itu semua,” tuturnya.
Anies menegaskan, pahlawan saat ini bukan hanya masa lalu, melainkan juga masa kini dan masa depan. Menurut dia, hal ini yang harus ditegaskan saat memperingati Hari Pahlawan. “Jadilah masing-masing kita pahlawan untuk memilih mementingkan orang banyak di atas kepentingan pribadi,” tutupnya.