REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Permintaan uji emisi untuk kendaraan roda empat atau mobil di bengkel swasta tempat uji emisi di Jakarta Barat jumlahnya meningkat dalam sepekan terakhir. Manajer Servis Bengkel Auto 2000 Puri Kembangan Jakarta Barat, Kelik Setiadi mengatakan, permintaan uji emisi dari pemilik kendaraan roda empat meningkat yakni rata-rata sekitar 25 mobil.
"Sebelum Pemprov DKI memberlakukan aturan uji emisi bagi kendaraan bermotor, tidak ada pemilik mobil yang minta mobilnya diuji emisi," katanya, Rabu (10/11).
Menurut Kelik, Bengkel Auto 2000 di Puri Kembangan adalah salah satu bengkel resmi tempat uji emisi kendaraan bermotor.
"Pemilik mobil datang ke sini untuk servis rutin mobilnya, tapi kalau hanya untuk uji emisi saja, tidak ada," katanya.
Kelik menjelaskan, pemilik mobil datang ke Bengkel Auto 2000 Puri Kembangan untuk uji emisi mobilnya, karena mendapat informasi di bengkel tersebut menyediakan layanan uji emisi dari aplikasi E-Uji Emisi.
"Dari aplikasi itu, pemilik kendaraan menghubungi bengkel melalui telepon minta untuk melakukan uji emisi kendaraannya, tapi ada juga yang datang langsung ke sini," katanya.
Pada pelaksanaan uji emisi, kata dia, mobil dipisahkan jenis mesinnya apakah mesin berbahan bakar bensin atau solar, baru kemudian di uji emisi. Hasilnya dinyatakan lulus atau tidak, akan terlihat langsung pada aplikasi E-Uji Emisi. Pemilik kendaraan bisa memasukkan nomor polisi kendaraannya untuk memastikan apakah mobilnya lolos uji emisi atau tidak.
Jika hasilnya tidak lolos uji emisi, kata Kelik, bengkel akan menawarkan layanan servis mesin agar kendaraan tersebut bisa lolos uji emisi.
"Biaya uji emisi Rp150.000 untuk semua jenis mobil," katanya.
Kelik memperkirakan minat masyarakat untuk melakukan uji emisi dalam beberapa pekan ke depan masih tetap tinggi. "Kami berupaya maksimal melakukan layanan uji emisi untuk mendukung program pemerintah," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
