Selasa 19 Oct 2021 18:54 WIB

Presiden FIGC Klaim Datangkan Ronaldo Langkah Salah Juve

Ronaldo tampak tak bahagia sehingga dia memilih kembali ke Manchester United .

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Endro Yuwanto
Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) Gabriele Gravina.
Foto: EPA-EFE/RICCARDO ANTIMIANI
Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) Gabriele Gravina.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) Gabriele Gravina mengeklaim penandatanganan kontrak Cristiano Ronaldo merupakan langkah buruk bagi Juventus. Ronaldo didatangkan dari Real Madrid pada 2018.

Namun Ronaldo tampak tak bahagia sehingga dia memilih kembali ke Manchester United musim panas kemarin. Ronaldo mencetak 101 gol dalam 134 penampilannya bersama Bianconeri di semua kompetisi. Selama tiga tahun berseragam Juventus, ia mempersembahkan lima gelar, termasuk dua scudetto Serie A Liga Italia.

Namun Gravina menilai mendatangkan Ronaldo adalah langkah yang salah.

"Saya rasa tidak, bukan karena filosofi saya. Itu bagus untuk sepak bola Italia, tetapi saya tidak berpikir itu adalah operasi yang positif untuk Juventus,” kata Gravina dilansir dari Football Italia, Senin (19/10).

Mengenai perebutan gelar Serie A, Gravina melihat Napoli dan AC Milan serta Inter Milan berpeluang merebutnya. Tetapi Gravina mengatakan dalam sepak bola selalu ada  kejutan dan ia yakin musim ini akan menjadi musim yang hebat.

Gravina juga bicara tentang keadaan sepak bola Italia. Menurutnya, banyak klub Serie A menghadapi situasi ekonomi yang sulit karena Covid-19.

Kendati demikian Gravina yakin klub lain di Eropa juga mengalami hal yang sama. "Kami tidak bangkrut, kami menghadapi masalah yang sama seperti negara-negara Eropa lainnya," jelasnya.

Hampir semua klub di Serie A mengalami kesulitan besar yang diperparah oleh pandemi hingga mengalami kerugian mencapai 1 miliar euro. Meski demikian, Gravina mengeklaim sepak bola Italia tetap memiliki daya tarik bagi negara lain.

Tetapi daya tarik tersebut belum bisa dikembangkan secara baik. Oleh karena itu, Gravina meminta semua orang harus bekerja sama memodernisasi sepak bola Italia dan menyingkirkan insiden rasis beberapa pekan terakhir.

“Kami memiliki semua alat untuk mengidentifikasi mereka yang bertanggung jawab dan melarang mereka dari stadion seumur hidup. Kami bisa melakukannya, kami mencoba mengalihkan tanggung jawab objektif klub ke tanggung jawab individu,” kata Gravina.

Gravina juga ingin Italia menjadi tuan rumah Euro dalam tujuh tahun ke depan. Gravina akan berusaha mewujudkan mimpi tersebut. “Saya pikir saya sudah menyadari beberapa dari mereka. Saya berharap bisa mewujudkan mimpi ini demi kebaikan sepak bola Italia,” tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement