Jumat 01 Oct 2021 00:10 WIB

G30STWK, Dipecatnya Pegawai Berintegritas KPK

Polisi mengawal perpisahan damai 57 pegawai KPK yang dipecat pimpinan mereka.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Agus Yulianto
Sejumlah mantan pegawai KPK yang tidak lolos Tes Wawasan Kebangasaan berkumpul bersama perwakilan Koalisi Masyarakat Anti Korupsi saat pelepasan di Jakarta, Kamis (30/9). Sebanyak 57 pegawai KPK yang tidak lolos TWK resmi diberhentikan kerja mulai Kamis (30/9). Republika/Putra M. Akbar
Foto:

Setelah berfoto, mereka keluar dari gedung dan ternyata dikawal para pegawai lain yang masih bekerja di KPK. Terasa suasana haru salam momen perpishaan itu. Lambaian tangan perpisahan itu diikuti tetesan air mata dari seorang pegawai perempuan yang masih bekerja di KPK

"Sampai jumpa teman-teman. Sampai ketemu lagi," kata seorang pegawai sambil mengelap air matanya.

Para pegawai yang dinyatakan tidak lolos itu kemudian bertolak ke Gedung C1 atau gedung KPK lama. Kedatangan mereka di gedung tersebut telah ditunggu oleh beberapa Ketua KPK periode sebelumnya seperti Busyro Muqoddas, Saut Situmorang, Bambang Widjajanto hingga Abraham Samad.

Kedatangan mereka di gedung lama KPK juga telah ditunggu sejumlah anggota masyarakat sipil yang terdiri dari Indonesia Corruption Watch (ICW), Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), LBH PP Muhammadiyah, Amnesty International hingga Transparency International dan sejumlah lembaga lainnya.

Di sana mereka bergantian memberikan pernyataan perpisahan dan niatan untuk melanjutkan perjuangan pemberantasan korupsi di Nusantara. Tidak terlihat raut muka bersedih setelah disingkirkan dari KPK. Sebagian dari para pegawai non aktif itu malah menebar senyum dan tawa seakan tidak terbebani dengan pemecatan tersebut.

"Mereka yang dilepas hari ini nggak ada kesedihan karena kami pemilik masa depan bukan masa lalu. Makamya gak ada rasa takut dan sedih karena pilihan ini adalah jalan kemuliaan," kata Pimpinan KPK Periode 2011-2015, Bambang Widjojanto.

Dia meyakini, peristiwa pemecatan yang belakangan ramai dengan tagar G30STWK itu terjadi untuk membuat Indonesia lebih hebat. Dia mengakui memang diperlukan ujian untuk menuju hal itu dan tidak ada ujian yang tidak terjal.

Sayangnya, dalam kesempatan itu Novel Baswedan yang datang bersama istrinya, Rina Emilda tidak melontarkan sepatah katapun. Hanya saja, Rina saat itu mengaku, datang untuk menjemput suaminya setelah masa tugas Novel di KPK berakhir.

Dia menegaskan, bahwa TWK sengaja diadakan guna menyingkirkan Novel Baswedan. Dia mengaku akan terus mendukung perjuangan pemberantasan korupsi dari luar gedung KPK ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement