Kamis 23 Sep 2021 22:56 WIB

Muhammadiyah Ajak Elemen Bangsa dan Politik Jaga Persatuan

Muhammadiyah menekankan pentingnya menjaga persatuan di era disrupsi

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Silaturahim Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani beserta rombongan di Gedung Muhammadiyah, Yogyakarta, Kamis (23/9).
Foto: Dok Istimewa
Silaturahim Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani beserta rombongan di Gedung Muhammadiyah, Yogyakarta, Kamis (23/9).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA— Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir, mengajak agar segenap elemen bangsa  menjaga persatuan bangsa, karena kemajuan teknologi melalui sosial media terkadang memberi kebebasan yang kadang kala terkesan dapat memecah belah persatuan dan kesatuan. 

Ajakan ini disampaikan saat menerima Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani dan rombongan pada Kamis (23/9) di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta.  

Baca Juga

“Sehingga akibatnya tugas dan beban organisasi seperti Muhammadiyah tambah berat. Seperti mencuci piring tanpa henti untuk menjaga persatuan ini. Bahkan kadang-kadang menjadi seperti pemadam kebakaran,” kata dia.  

Dalam kesempatan itu, Haedar juga juga menekankan perlunya menjaga kedaulatan baik di bidang ekonomi maupun politik, agar kekuatan negara dapat hadir di tengah-tengah rakyat. Sehingga persoalan pangan dan energi misalnya tidak bergatung pada bangsa lain.  

Di bidang ekomomi misalnya, kata dia, kesungguhan untuk mendorong usaha mikro kecil, dan menengah (UMKM) kadang-kadang masih menjadi slogan, sehingga keberhasilan terhadap kemajuan UMKM masih tidak seperti yang diharapkan. Maka dari itu UMKM sebagai ekonomi berbasis kerakyatan masih tertinggal. 

"Untuk itu kami meminta agar partai politik turut mendorong apa yang menjadi pemikiran kami, agar kekuatan ekonomi kita bisa ditopang dengan mandiri dari kebangkitan dan keberhasilan UMKM,” tutur dia sembari mengusulkan perlunya konsep besar dan kebijakan yang berani untuk menjadikan Indonesia yang mandiri dari kebangkitan dan keberhasilan UMKM. 

Haedar juga menyoroti isu amandemen UUD 1945. Menurutnya, PPHN jika dianggap sebagai keperluan mengapa harus melalui amandemen UUD, apakah tidak cukup hanya dengan UU. Muhammadiyah, menegaskan akan terus mengikuti perkembangan ini. 

Lebih lanjut, Haedar mengatakan, meski memiliki perbedaan fungsi antara ormas dan partai politik, tetapi semua berujung pada satu tujuan yang sama yaitu demi kepentingan dan kemaslahatan umum yakni demi kemajuan bangsa dan negara yang kita cintai. 

"Kami sangat terbuka untuk berdiskusi dengan siapapun, termasuk partai politik. Sebab, mendekatkan ormas dengan partai politik menjadi suatu hal yang penting walau dengan fungsi yang berbeda, namun semua untuk kemaslahatan bangsa dan negara," tutur dia.     

Sementara itu, Muzani mengatakan, silaturahim seperti ini adalah cara untuk menjaga komunikasi antara pemangku kepentingan baik partai politik maupun organisasi kemasyarakatan. 

Meski berbeda fungsi, kata dia, Muhammadiyah merupakan organisasi kemasyarakatan yang sejak dulu selalu berjuang demi kemajuan umat dan rakyat umum, terutama di jalur sosial, pendidikan, dan kesehatan.

"Kami percaya Muhammadiyah adalah organisasi yang selalu memikirkan kemajuan bangsa dan negaranya. Yang dilakukan sejak kelahirannya jauh sebelum Indonesia merdeka di berbagai macam bidang sosial, pendidikan, dan kesehatan," kata Muzani yang juga Wakil Ketua MPR RI  itu.  

Muzani mengakui, bahwa Ketua Umum sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto selalu berpesan untuk membangun silaturahmi dengan tokoh-tokoh dan ormas-ormas yang selalu berjuang untuk kemajuan dan memikirkan masa depan bangsa seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, dan banyak ormas lainnya. 

Maka pertemuan dengan Muhammadiyah ini, kata dia, merupakan realisasi atas perintah tersebut agar Gerindra selalu mendengarkan aspirasi yang disuarakan. 

Dalam kesempatan tersebut Ketum PP Muhammadiyah didampingi anggota PP Muhammadiyah lainnya, seperti Busyro Muqodas. 

Sementara Muzani turut didampingi oleh anggota DPR Fraksi Gerindra Prasetyo Hadi. Turut hadir jajaran pengurus DPD Gerindra Yogyakarta. Serta jajaran DPP Partai Gerindra seperti Dahnil Anzar, Danang Wicaksana, dan Setyoko.      

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement