Selasa 14 Sep 2021 15:59 WIB

The Batman Berisiko Ulangi Kesalahan Film Sebelumnya

Banyak penggemar berharap Gotham City di The Batman bernuansa Gothic.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Qommarria Rostanti
Karakter Batman yang diperankan oleh Robert Pattinson
Foto: DCEU/Warner Bros.
Karakter Batman yang diperankan oleh Robert Pattinson

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Aktor Jeffrey Wright menilai film The Batman berisiko mengulangi kesalahan yang sama seperti film-film sebelumnya. Kesalahan yang dimaksud berkaitan dengan penggambaran Gotham City di dalam film.

Film yang dibintangi oleh Robert Pattinson sebagai Batman ini akan berfokus pada upaya Batman dan James Gordon (Jeffrey Wright) dalam melawan korupsi di Gotham City. Di saat yang bersamaan, mereka juga harus mengejar pembunuh berantai The Riddle (Paul Dano).

Selain menghadirkan beberapa musuh sekaligus, film The Batman juga akan memunculkan interpretasi baru mengenai Catwoman yang dibintangi Zoe Kravitz dan Carmine Falcone yang dibintangi oleh John Turturro. Sebagai tambahan, Penguin yang dibintangi Colin Farrell turut hadir dalam peran yang lebih kecil.

Mengingat proses syuting dilakukan di Inggris, banyak penggemar berharap Gotham City dalam film The Batman hadir dengan nuansa Gothic. Hal ini berbeda dengan tampilan Gotham City di berapa film Batman sebelumnya yang cenderung hadir dengan nuansa lebih membumi.

 

Harapan ini mungkin tidak akan terwujud dalam film The Batman menurut Wright. Wright mengatakan Gotham City akan hadir dalam versi paling realistis sehingga kemungkinan nuansanya cenderung lebih membumi. Akan tetapi, Wright mengklaim bahwa Gotham City dalam film The Batman tidak akan terlihat sama seperti Gotham City pada film-film sebelumnya.

Gotham City dalam DCEU tampak belum benar-benar dieksplorasi. Sejauh ini, Gotham City dalam film-film Batman arahan Tim Burton dinilai masih belum tertandingi. Dengan tangan dingin Burton, arsitektur Gothic tampak menulang tinggi di atas orang-orang buangan yang miskin di kedalaman Gotham City.

Seperti dilansir Screen Rant pada Selasa (14/9), Burton dan Joel Scumacher kerap menghadirkan lokasi-lokasi Gotham spesifik dalam film. Misalnya, museum seni, katedral, Arkham, dan "sarang" atau tempat berdiam beragam penjahat. Hal tersebut tidak dilakukan oleh Christopher Nolan dan Zack Snyder dalam film garapan mereka.

Serial Batman pada 1989-1997 juga mendapat pujian karena Gotham City terasa begitu hidup, di mana kepribadian para musuh dan warga lokal yang berbeda bisa berpadu. Membuat Gotham City terlalu realistik seperti yang dilakukan oleh Nolan dinilai dapat membuat Gotham City hadir dengan kesan sederhana kantor elitis dan tempat tinggal kumur.

"Untuk jadi menonjol, The Batman harus memastikan Gotham sebagai karakter utama sekali lagi, bukan hanya latar tempat yang standar," ujar kritikus Murray Ferguson.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement