Kamis 09 Sep 2021 21:36 WIB

Koperasi Sekolah di Surabaya Kembalikan Uang Seragam Siswa

Siswa dari kalangan masyarakat berpenghasilan rendah akan mendapatkan seragam gratis.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andri Saubani
Pekerja mengemas seragam sekolah di sebuah konveksi di Surabaya, Jawa Timur. (ilustrasi)
Foto: Didik Suhartono/ANTARA
Pekerja mengemas seragam sekolah di sebuah konveksi di Surabaya, Jawa Timur. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Supomo mengklaim, koperasi sekolah di Kota Pahlawan telah mengembalikan uang seragam siswa dari kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang terlanjur membelinya. Supomo mengaku, jumlah uang yang dikembalikan sesuai kwitansi pembelian. Begitu pula barang yang sudah dibeli akan dikembalikan ke koperasi

“Kami telah melakukan pencocokan data dengan dinas sosial (dinsos). Berapa siswa MBR di sekolah dan berapa yang sudah terlanjur beli di koperasi. Bagi yang sudah beli, uangnya dikembalikan semua,” kata Supomo di Surabaya, Kamis (9/9).

Baca Juga

 

Supomo mengatakan, pihaknya akan memberikan seragam gratis bagi siswa MBR yang pelaksanaannya dilakukan tahun ini. Syaratnya, MBR tersebut sudah masuk dalam data base Dinsos Surabaya dan ada tenggat waktunya.

Sebab, kata dia, data MBR ini dinamis setiap waktu bisa berubah. Hingga saat ini, total siswa dari kalangan MBR jumlahnya mencapai 112 ribu siswa. Terdiri dari 74 ribu siswa jenjang SD dan 38 ribu siswa jenjang SMP. Mereka tersebar di sekolah negeri dan swasta di Kota Pahlawan.

“Karena ini berkaitan dengan kebijakan anggaran, nanti akan ada tenggat waktunya. Maksudnya, siswa MBR yang mendapat seragram gratis berdasarkan hitungan cut off. Contohnya, yang menerima bantuan seragam siswa MBR yang terdaftar sebelum bulan Agustus,” ujarnya.

Saat ini, kata Supomo, siswa dibebaskan untuk menggunakan seragam apa saja saat PTM. Bisa menggunakan seragam sekolah lama, pakai batik, atau baju lainnya. Menurutnya, yang penting bajunya rapi, sopan dan bersepatu.

“Saat saya meninjau PTM di SMPN 15, ada siswa yang masih mengenakan seragam SD. Ada pula yang baju batik. Tidak masalah. Yang penting rapi dan sopan. Dengan begitu bisa membangun semangat anak-anak untuk belajar,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement