Kamis 02 Sep 2021 17:45 WIB

Wahai Umat Janganlah Pilih-Pilih Vaksin, MUI Telah Menjamin

Vaksin berstatus haram tetap boleh digunakan, MUI siap bertanggung jawab di akhirat.

Warga menunggu antrean vaksin Covid-19 Pfizer di CIlandak Town Square, Jakarta, Rabu (1/9). Sebanyak 500 dosis vaksin Covid-19 Pfizer disediakan ditempat tersebut sebagai upaya percepatan vaksinasi Covid-19 di DKI Jakarta. Republika/Thoudy Badai
Foto:

Pada Kamis (2/9) pagi, sebanyak 1.195.740 dosis vaksin tiba di Indonesia. Vaksin yang datang pada tahap ke-47 ini adalah merek Pfizer dalam bentuk jadi.

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono menyebutkan bahwa Indonesia telah menerima kedatangan hampir 1,2 juta dosis vaksin dari Pfizer dalam bentuk jadi, dengan jumlah persisnya adalah 1.195.740 dosis vaksin.

"Hampir 1,2 juta dosis vaksin Pzifer dalam bentuk jadi, kira- kira jumlah persis 1.195.740 vaksin," kata Dante dalam konfrensi pers secara daring, Kamis.

Saat ini, lanjut Dante Indonesia telah memiliki sekitar 220 juta dosis vaksin. Vaksin tersebut dalam bentuk jadi maupun dalam bentuk bahan baku.

Sementara, untuk vaksin Pfizer sendiri, Dante mengatakan Indonesia akan mendapatkan lebih dari 54,6 juta. Saat ini, Indonesia sudah menerima sekitar 2,7 juta.

"Untuk Pzifer kita akan mendapatkan kurang lebih 54,6 juta dengan kedatangan yang sudah diterima sekitar 1,5 juta, dan ini adalah kedatangan kedua sebesar 1,2 juta dosis," terangnya

Selain Pfizer, pada hari ini Indonesia juga menerima 500 ribu dosis vaksin AstraZeneca yang diperoleh dari Pemerintah Australia. Kedatangan vaksin AstraZeneca ini merupakan pengiriman tahap pertama dari rencana pengiriman 2,5 juta dosis vaksin dari Pemerintah Australia pada 2021.

Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, vaksin AstraZeneca ini diperoleh melalui mekanisme bilateral.

“Sore hari ini kita kembali menerima kedatangan vaksin AstraZeneca sebanyak 500 ribu dosis vaksin yang merupakan dose sharing yang diperoleh dari Pemerintah Australia,” kata Retno dalam pernyataannya usai kedatangan vaksin AstraZeneca, pada Kamis (2/9).

Selain itu, lanjutnya, Pemerintah Australia juga berkomitmen untuk memberikan dukungan pengadaan vaksin bagi Indonesia senilai 77,1 dolar Australia yang akan disalurkan melalui UNICEF.

“Dukungan kerja sama vaksin ini merupakan salah satu topik bahasan dalam komunikasi saya per telpon beberapa kali dengan Menlu Australia termasuk yang terakhir saya lakukan pada 7 Juli 2021,” jelasnya.

Retno menjelaskan, selain melalui tingkat menteri, penguatan kerja sama penanganan Covid-19 ini juga intensif dilakukan pada tingkat pimpinan tertinggi kedua negara.

“Atas nama Pemerintah Indonesia, saya menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah dan rakyat Australia atas dukungan kerjasama penanganan Covid-19. Thank you Australia,” tambah Menlu.

Retno menegaskan, pemerintah akan terus bekerja keras guna memenuhi kebutuhan vaksin di dalam negeri. Indonesia pun telah menyuntikkan lebih dari 100 juta dosis vaksin. Saat ini, Indonesia juga telah menduduki peringkat ketujuh terbesar di dunia pada jumlah dosis vaksin yang disuntikkan.

“Dengan penduduk yang besar, upaya untuk melakukan akselerasi vaksinasi akan terus dilakukan. Percepatan vaksinasi tidak akan berhasil tanpa dukungan masyarakat,” ucap Retno.

photo
Infografis upaya Pemerintah amankan dosis vaksin - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement