Kamis 02 Sep 2021 17:34 WIB

Jabar Genjot Vaksinasi Pelajar dengan Gandeng Berbagai Pihak

Empat wilayah di Jabar dalam waktu dekat akan diperbolehkan menggelar PTM.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Muhammad Fakhruddin
Jabar Genjot Vaksinasi Pelajar dengan Gandeng Berbagai Pihak (ilustrasi).
Foto: Antara/Ardiansyah
Jabar Genjot Vaksinasi Pelajar dengan Gandeng Berbagai Pihak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Pemprov Jabar, terus gencar melakukan kegiatan vaksinasi massal. Salah satunya, dengan menggelar kegiatan vaksinasi massal di SMK 3 Bandung yang digelar hasil kolaborasi antara Pemerintah Pusat lewat Kementerian Kesehatan, Pemda Provinsi Jawa Barat, TNI melalui Landasan Udara (Lanud) Sulaiman, serta CIMB Niaga, Kamis (2/8).

Di tempat vaksinasi ini, disediakan 1.000 vaksin. Dengan target, memvaksin massal siswa-siswi dan masyarakat umum dengan rentan usia peserta adalah anak-anak berusia minimal 16 tahun hingga lansia. 

Perlu diketahui, empat wilayah di Jabar dalam waktu dekat akan diperbolehkan menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tapi tetap dengan kehati-hatian. Empat wilayah di Jabar yang sudah memasuki level 2 yakni  Kabupaten Tasikmalaya, Garut, Majalengka, dan Subang.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Jawa Barat sekaligus Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi Jabar Dedi Supandi, vaksinasi merupakan salah satu fokus dari Pemprov Jawa Barat saat ini. Untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi ini, Pemprov Jawa Barat melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak. 

 

"Tugas hari ini tugas pemerintah itu tiga, penanganan COVID, yang kedua percepatan vaksinasi yang ketiga adalah pemulihan ekonomi nasional. Jadi tiga-tiganya ini harus berjalan makanya dengan kolaborasi tadi dengan CIMB niaga merupakan bagian dalam rangka mendukung percepatan vaksinasi," ujar Dedi.

Dedi mengatakan, ada beberapa kolaborasi yang akan dilakukan oleh Pemprov Jabar. Dari mulai dengan pihak perbankan, pelaku industri hingga pengusaha-pengusaha mal untuk menyiapkan sentra vaksinasi. 

"Terima kasih kita ini vaksinasi kolaborasi yang pertama ada sentra vaksin di nakes, kedua ada sentra vaksin yang kolaborasi ada terdiri dari di mal juga oleh pihak perbankan salah satunya oleh CIMB Niaga ini, ada juga oleh ikatan alumni ada juga sentra vaksin di desa ada juga sentra vaksin di pusat perekonomian di perbelanjaan," paparnya.

Wakil Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil, meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di SMK Negeri 3 Bandung. 

"Hari ini saya mengapresiasi banyak pihak, karena kolaborasi muncul seperti yang dilakukan SMKN 3 Bandung. Jadi CIMB Niaga bersama seluruh jajarannya mendukung terkait program ini melakukan kegiatan  termasuk juga didukung oleh TNI Lanud Sulaiman menunjukan ini kolaborasi yang kita butuhkan," kata Atalia.

Atalia berharap agar kegiatan vaksinasi ini bisa menjadi inspirasi bagi pihak swasta untuk melakukan kolaborasi. Apalagi, saat ini pemerintah sedang berpacu dengan waktu untuk mengejar target progeam vaksinasi. 

"Saya berharap ini menjadi inspirasi bagi kita semua pihak bahwa vaksinasi bisa dilakukan dengan lebih luas lagi dan lebih menjangkau lagi dengan cara-cara kolaboratif," katanya. 

Pemprovinsi Jawa Barat sendiri, kata dia, saat ini tengah mengejar target 424.000 suntikan vaksin per harinya. Sehingga, diharapkan pada akhir tahun nanti herd immunity atau kekebalan komunal bisa terbentuk. 

"Pemerintah saja tidak cukup tidak akan mampu menyelesaikan permasalahan karena tadi bayangkan satu hari 424.000 vaksin yang harus dilakukan tidak bisa sendirian. Tenaga kesehatan kita terbatas dan sebagainya maka perlu kolaborasi seperti ini," kata Atalia.

Atalia mengatakan, vaksinasi merupakan salah satu ikhtiar untuk keluar dari situasi pandemi Covid-19.  Memang, vaksin tidak seratus persen bisa melindungi masyarakat dari penyebaran virus Covid-19. 

"Vaksin itu tidak seratus persen menghindarkan kita dari paparan, namun dia bisa melindungi meminimalisasi  dampak dampak paparan virus. Kalau istilahnya payung kita bisa kena tapi dia tidak membuat basah kuyup," katanya.

Presiden Direktur CIMB Niaga Finance, Ristiawan Suherman mengatakan, kegiatan ini  bertujuan mendukung program akselerasi vaksinasi Covid-19 pemerintah khususnya Kota Bandung. Sehingga, diharapkan herd immunity bisa sesegara mungkin terbentuk.  

"Sebetulnya kita menargetkan untuk seluruh swasta untuk ikut berkolaborasi. Karena kita tahu bahwa kondisi di Indonesia atau di dunia bermasalah akibat pandemi Covid-19," katanya.

Menurutnya, salah satu caranya untuk keluar dari kondisi sulit bagaimana meminimalisasi paparan virus dengan vaksinasi. "Menciptakan imunitas kelompok adalah salah satu cara untuk kita bisa keluar dari permasalahan yang ada," katanya.

Ristiawan berharap agar para pelaku usaha lainya juga bisa ikut serta dalam mendukung program vaksinasi. Sehingga pandemi segera diakhiri dan pemulihan ekonomi juga bisa berjalan.

"Bagaimana kita mempercepat imunitas kelompok tersebut bukan tugas pemerintah. Swasta ikut bertanggung jawab salah satu caranya kita berkolaborasi dengan TNI, SMKN 3 Bandung, dari Kementerian Kesehatan dan Pemda Prov. Mudah-mudahan ini bisa melotivasi seluruh swasta ,industri dan lainya," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement