Kamis 02 Sep 2021 17:31 WIB

Studi Ungkap Vaksinasi Efektif Lawan Delta

Suntikan vaksin setidaknya 94 persen efektif dalam menghentikan rawat inap.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Sebuah studi menunjukan vaksin tetap efektif melawan varian Delta yang dikenal lebih ganas dalam penularannya (ilustrasi).
Foto: republika
Sebuah studi menunjukan vaksin tetap efektif melawan varian Delta yang dikenal lebih ganas dalam penularannya (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vaksinasi Covid-19 bertujuan menciptakan kekebalan kelompok dalam menanggulangi pandemi Covid-19. Kali ini sebuah studi menunjukan vaksin tetap efektif melawan varian Delta yang dikenal lebih ganas dalam penularannya.

Vaksin tetap menawarkan perlindungan yang kuat terhadap rawat inap dan penyakit parah. Laman The New York Times melaporkan bahwa Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) baru-baru ini menerima bukti baru bahwa vaksin tetap efektif sebagai bentuk perlindungan.

"Secara keseluruhan, penelitian menemukan suntikan vaksin setidaknya 94 persen efektif dalam menghentikan rawat inap," menurut The New York Times, dilansir di Dessert News, Kamis (2/9).

Data yang berasal dari Covid-Net menunjukan bahwa ketiga vaksin Covid-19 utama di AS efektif menghentikan rawat inap dari April hingga Juli, waktu di mana varian delta mulai muncul dan melonjak di AS.

"Vaksin Covid terus mempertahankan perlindungan tinggi terhadap penyakit parah, rawat inap, dan kematian," kata dr Sara Oliver, seorang ilmuwan CDC.

Sebelumnya, data dari CDC juga menemukan lebih dari 99,99 persen orang yang divaksinasi lengkap Covid-19 belum memiliki kasus terobosan Covid-19 yang berujung pada rawat inap atau kematian.

Sebuah studi yang diterbitkan di medrxiv juga menemukan bahwa vaksin Covid-19 Moderna mungkin lebih efektif dalam menghentikan varian Delta dibandingkan dengan Pfizer. Studi ini menemukan bahwa tingkat efektivitas vaksin menghentikan infeksi Covid-19 pada Juli di AS adalah sebesar 42 persen. Sementara efektivitas vaksin Moderna yaitu 76 persen dalam menghentikan infeksi dari varian Delta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement