Kamis 29 Jul 2021 05:37 WIB

Emansipatoris dalam Berkemanusiaan

Emansipatoris dalam berkemanusiaan perlu didukung kemanusiaan kita tanpa terkecuali.

Saling membantu sesama ketika pandemi corona.
Foto: republika
Saling membantu sesama ketika pandemi corona.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Mega Waty, Direktur Program & Founder Indonesia Care, Ketua Umum PP Wanita Perisai dan Mahasiswa Pascasarjana Komunikasi Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Dua tahun lamanya pandemi covid-19 yang melanda dunia belum juga berakhir. Di Indonesia angka lonjakan pertumbuhan covid pun terus bertambah. Pemberitaan media di sana-sini fokus kepada angka penyebaran dan korban yang terpapar hingga meninggal akibat covid.

Ingar bingar politik ikut gaduh berkelakar di tengah pandemi yang belum tahu kapan berakhirnya. Beberapa elite politik mengusul gagasan yang dinilai minim empati terhadap masyarakat yang turut terdampak covid secara luas.

Belum lagi kondisi ekonomi yang melemahkan masyarakat menengah ke bawah. Tak luput kebijakan-kebijakan pemerintah yang memunculkan keresahan sosial, antara menekan laju pertumbuhan covid atau mengejar laju pertumbuhan ekonomi.

Beberapa gambaran kondisi di atas mungkin sedang kita rasakan bersama saat ini. Resah berkepanjangan mengisi pikiran dan hati, hingga terkadang telah sampai pada titik terendah. Rasanya ingin menyerah.

Lingkaran pertemanan dalam bentuk terkecil hingga terbesar, satu per satu terkena virus mematikan ini. Rumah sakit yang penuh dan oksigen yang langka seakan membawa kita sama-sama membuka mata bahwa virus ini memang berbahaya dan kita harus tuntas dalam melawannya.

Beberapa suara lantang menyuarakan bahwa mereka lebih baik mati terpapar corona dibandingkan mati menahan lapar. Kondisi ini tentu sangat ironi bagi kita semua. Benar adanya teori heirarki kebutuhan menurut Abraham Maslow: hierarki kebutuhan tingkat pertama yang harus dipenuhi adalah kebutuhan fisiologis berupa kebutuhan akan makanan, minuman, rumah, air, udara dan lain sebagainya.

Lalu setelah itu ada hierarki kedua berupa keamanan dan keterjaminan. Selanjutnya pada tingkat ketiga ada cinta dan kebersamaan, kemudian tingkat selanjutnya adalah penghargaan dan tingkatan terakhir adalah aktualisasi diri.

Manusia membutuhkan kelima kebutuhan tersebut. Tentu saja dengan melewati hierarki demi hierarki kebutuhan itu. Tidak mungkin seorang manusia merasa aman dan terjamin jika hierarki kebutuhan paling dasarnya saja tidak terpenuhi.

Dalam satu sisi mari kita tarik maklum yang panjang pada si penyuara lantang ini. Kondisi mengharuskannya untuk memenuhi tingakatan kebutuhannya yang paling dasar. Aturan atau kebijakan pemerintah tidak lagi menjadi sesuatu yang dapat diindahkan. Larangan dan sanksi tak menjadi soal asal perut dapat terisi kenyang.

Pada sisi yang lain, kita temui pemerintah dengan kebijakannya. Bukan tanpa maksud pastinya. Laju corona kian memusnahkan akal sehat bangsa. Wajar, jika segala upaya dilakukan demi mengentaskan wabah mematikan yang mendunia ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement