Senin 26 Jul 2021 15:34 WIB

Kasus Kematian Isoman Masih Tinggi Saat BOR RS Makin Turun

Menkes hari ini mengumumkan angka keterisian RS rujukan Covid-19 alami penurunan.

Petugas Public Safety Center 119 (PSC 119) bersama petugas puskesmas mengevakuasi jenazah pasien Covid-19 yang meninggal saat isolasi mandiri (isoman) di rumahnya di Jalan Cibarengkok, Sukajadi, Kota Bandung, Ahad (18/7). aporCovid-19 mencatat total kasus kematian isolasi mandiri (isoman) dan di luar rumah sakit (RS) hingga 25 Juli 2021 pukul 15.45 WIB sebanyak 2.656 kasus. (ilustrasi)
Foto:

Pada har ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, keterisian tempat tidur atau BOR untuk pasien Covid-19 di berbagai RS di Indonesia kini menunjukkan penurunan. Dari 430 ribu kapasitas tempat tidur di seluruh rumah sakit di Indonesia, sebanyak 92 ribu di antaranya telah terisi untuk pasien Covid-19 pada minggu lalu.

Namun saat ini, jumlah keterisian tempat tidur itupun semakin menurun dan berada di angka 82 ribu. Penurunan angka BOR ini khususnya terjadi di Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat.

“Jadi kita masih ada (tempat tidur). Terutama turunnya di daerah Jakarta. Saya memahami bahwa ada di beberapa daerah lagi naik. Jadi Jakarta saya lihat sudah turun, Jawa Barat sudah turun,” kata Menkes saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (26/7).

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, tingkat keterisian tempat tidur atau BOR bagi pasien Covid-19 di RS rujukan Covid-19 yang ada di Ibu Kota kembali menurun. Ariza menyebut, saat ini, keterisian di ruang ICU sebesar 89 persen.

"Alhamdulillah, tempat tidur (isolasi) turun lagi, yang terpakai sekarang tinggal 73 persen. Mudah-mudahan dalam waktu dekat akan turun ketersediaan tempat tidur. Ruang ICU juga turun sudah mencapai 89 persen, mudah-mudahan turun terus," kata Ariza di Universitas Nasional, Jakarta Selatan, Senin (26/7).

Selain itu, sambung dia, persediaan obat-obatan bagi pasien Covid-19 pun dalam kondisi yang cukup. Termasuk pula ketersediaan tabung oksigen.

"Alhamdulillah obat-obatan, oksigen aman, tidak ada kendala yang berarti," ujarnya.

Angka BOR RS rujukan Covid-19 di sejumlah RS di Jawa Timur (Jatim) juga dilaporkan mulai melandai. Data ini berdasarkan laporan yang diterima oleh Pemprov Jatim pada Ahad (25/7) pukul 16.00 WIB.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, BOR ICU di sejumlah RS Rujukan Covid-19 sudah menurun menjadi 82 persen. Hal serupa juga terjadi pada BOR ruang isolasi sekitar 77 persen.

"Kemudian RS darurat 54 persen dan Rumah Karantina 52 persen," kata Khofifah di Bakorwil III Jatim wilayah Malang, Senin (26/7).

Meskipun BOR sudah melandai, kata Khofifah, ini bukan berarti pemerintah melonggarkan kebijakan. Khofifah meminta warga tetap memaksimalkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, juga diharapkan masyarakat tetap mengikuti kegiatan vaksinasi di wilayah masing-masing.

"Ayo yang belum divaksin segera ikut vaksin. Pastikan keluarga yang sudah divaksin, keluarganya dipastikan tetap jaga protokol kesehatan dengan baik," ucap Khofifah.

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Rumah sakit Seluruh Indonesia (Persi) Lia Gardenia Partakusuma menilai meskipun angka BOR turun, masyarakat dan pemerintah masih perlu berhati-hati.

"Kalau bisa kita tidak hanya melihat data. Tetapi juga mengkaji kondisi riil di lapangan," kata Lia, dihubungi Republika, Ahad (25/7).

Lia menjelaskan, pada Sabtu (24/7) BOR memang mengalami penurunan menjadi 69,29 persen. Hal ini bukan berarti Indonesia bisa bersantai dan menurunkan perhatian mereka terhadap penerapan protokol kesehatan dan menjaga diri. Sebab, masih banyak pasien kritis akibat Covid-19.

Angka kematian akibat Covid-19 masih tinggi yaitu di atas 1.000 per harinya. Tentunya, kata Lia, jumlah ini masih memprihatinkan. Langkah-langkah pencegahan harus terus dilakukan agar jumlah kasus harian di Indonesia bisa menurun.

"Kita harus tetap berhati-hati karena banyaknya pasien kritis dan ancaman angka kematian yang masing tinggi," kata dia lagi.

 

photo
Infografis: Kasus sembuh dan meninggal jadi rekor pekan lalu - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement