Sabtu 24 Jul 2021 14:59 WIB

HAN Momentum Jaga Penerus Bangsa dari Nilai Antikorupsi

Pentingnya menanamkan nilai antikorupsi sehingga tidak terpengaruh perilaku koruptif.

Hari Anak Nasional 2021 menjadi momentum menanamkan nilai-nilai antikorupsi kepada anak sejak dini. Foto: Sejumlah anak bermain di kawasan pemukiman kumuh Muara Baru, Jakarta Utara (ilustrasi).
Foto:

Oleh : Firli Bahuri, Ketua KPK RI

Anak-anak yang memiliki ruh antikorupsi dalam jiwa dan raganya, memiliki peran sentral membangun budaya antikorupsi, dengan menjadi influencer antikorupsi untuk mempengaruhi keluarga, teman, sahabat, lingkungan sekitar hingga orang-orang yang baru dikenalnya agar meninggalkan perilaku koruptif, akar dari korupsi di NKRI.

Jelas sudah, jika ingin maju, negeri ini memerlukan anak-anak bangsa yang memiliki karakter kuat, taat agama dan menjunjung tinggi integritas serta nilai-nilai antikorupsi, agar terjadi pergeseran paradigma dan perubahan sikap serta perilaku masyarakat, untuk melahirkan tatanan sosial dan kultur baru, budaya antikorupsi.

Kita harus memberikan pemahaman utuh kepada anak-anak bangsa sedari dini, bahwasanya korupsi bukanlah bagian dari budaya, warisan leluhur, tradisi dan kultur bangsa Indonesia. Korupsi adalah peninggalan ajaran sesat, yang menyesatkan arah dan tujuan berbangsa dan negara di republik ini.

Memberikan pemahaman utuh tersebut merupakan bagian dari langkah efektif Pencegahan Korupsi KPK melakukan Strategi Trisula Pemberantasan Korupsi yaitu: a. Meningkatkan Integritas Penyelenggara negara, pelaku usaha dan masyarakat sehingga muncul perasaan tidak ingin korupsi (integritas tinggi tak mau korupsi), b. Memperbaiki sistem penyelenggaraan pemerintah, sehingga sistem tidak bisa lagi dikorupsi, membangun sistem yang tidak ramah korupsi (tutup celah sistem tidak bisa korupsi), dan c. Pendekatan penindakan agar muncul efek jera untuk tidak melakukan korupsi (jera dan takut untuk korupsi).

Agar strategi ini dapat dilakukan dengan baik (how to), maka KPK melakukan 3 strategi pendekatan yaitu: 1. Pendekatan pendidikan masyarakat (Public Education Approach) 2. Pendekatan encegahan (preventif approach), dan 3. Pendekatan penindakan (Law inforcement approach).

Pendekatan Pendidikan Masyarakat menyasar kepada tiga sasaran antara lain: 1. Jejaring pendidikan formal dan informal, mulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi 2. Penyelenggara negara dan partai politik dan 3. Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Swasta. Pendekatan ini akan mempengaruhi mind set dan culture set segenap elemen bangsa.

Dengan Pendekatan Pendidikan Masyarakat yang dapat mempengaruhi mind set dan culture set maka korupsi yang bisa beradaptasi, berevolusi bahkan mampu bermutasi layaknya virus Covid-19, yang menjadi pandemi di negeri ini dapat dicegah. Pendidikan masyarakat menjadi penting karena Pendidikan merupakan senjata yang paling ampuh untuk mengubah dunia (education is the most powerful weapon which you can use to change the world).

Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa melindungi kita segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia khususnya anak-anak generasi penerus masa depan republik ini dari ragam marabahaya, dan meridhoi segenap usaha dan upaya negeri ini untuk mewujudkan kesejahteraan serta kemakmuran segenap rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke, mulai Miangas hingga Pulau Rote.

Selamat memperingati Hari Anak Nasional 2021, mari patrikan semangat dan nilai-nilai antikorupsi ke dalam jiwa, raga, hati dan pikiran anak-anak bangsa, untuk menyongsong masa depan cemerlang, yaitu: Indonesia hebat, Indonesia sejahtera, Indonesia cerdas, Indonesia maju, Indonesia makmur, Indonesia adil, aman, damai sentosa dengan budaya antikorupsi.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.

--Jakarta, 24 Juli 2021.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement