Jumat 02 Jul 2021 09:23 WIB

Khofifah Akui Kasus Covid-19 Jatim Alami Lonjakan Signifikan

Jatim telah melakukan ekspansi besar-besaran ruang ICU menjadi 1.219 tempat tidur

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Petugas kesehatan melakukan tes usap PCR COVID-19 kepada penghuni rusun di Rusun Penjaringan Sari, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (25/5/2021). Dinas Kesehatan Kota Surabaya melakukan tes usap PCR COVID-19 kepada seluruh penghuni di rusun yang dikelola Pemkot Surabaya untuk mendeteksi penyebaran COVID-19, setelah adanya 12 penghuni Rusun Penjaringan Sari terpapar COVID-19.
Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Petugas kesehatan melakukan tes usap PCR COVID-19 kepada penghuni rusun di Rusun Penjaringan Sari, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (25/5/2021). Dinas Kesehatan Kota Surabaya melakukan tes usap PCR COVID-19 kepada seluruh penghuni di rusun yang dikelola Pemkot Surabaya untuk mendeteksi penyebaran COVID-19, setelah adanya 12 penghuni Rusun Penjaringan Sari terpapar COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, kasus Covid-19 di Jatim mengalami peningkatan signifikan. Maka dari itu, lanjut Khofifah, pada Juni 2021 Jatim telah melakukan ekspansi besar-besaran ruang ICU dari 850 tempat tidur menjadi 1.219 tempat tidur, dan ruang isolasi dari 7.110 tempat tidur menjadi 12.515 tempat tidur

Khofifah menegaskan, dalam mengatasi lonjakan kasus Covid-19 yang signifikan tersebut, menangani hilirnya saja tidak akan pernah cukup. Maka dari itu, kata dia, perlu ditarik rem darurat untuk menghentikan penyebaran kasus Covid-19 melalui pembatasan mobilitas sosial.

"PPKM darurat menjadi harapan besar bagi kita untuk menekan penyebaran kasus Covid-19 di Jawa Timur. Karenanya, koordinasi dan sinergi terkait pelaksanaan PPKM darurat dengan berbagai pihak terkait harus terus dilakukan," kata Khofifah, Jumat (2/7).

Khofifah menambahkan, sembari menyiapkan teknis PPKM darurat yang akan diatur di Inmendagri, tiap daerah di Jatim diharapkan mampu melakukan percepatan proses vaksinasi. Apalagi setelah Presiden Jokowi maupun Menkes menargetkan vaksinasi Covid-19 bisa mencapai 2 juta orang per hari.

 

"Kami dapatkan bahwa satu kabupaten/ kota di Jatim memiliki target  rentang antara 10-50 ribu vaksinasi per hari. Mohon para bupati/ wali kota memperhatikan dan berusaha semaksimal mungkin mencapai breakdown target per kabupaten/ kota ini," ujar Khofifah.

Pandemi Covid-19 Jatim dalam sepekan terakhir memang berkembang sangat cepat. Bahkan pada  Kamis (1/7), penambahan kasus terkonfirmasi positif di Jatim sebanyak 1.397 orang. Ini menjadi penambahaan kasus harian tertinggi sejak merebaknya Covid-19 di Jatim. Secara kumulatif, kasus konfirmasi positif Covid-19 di Jatim mencapai 174.430 orang.

Adapun, yang saat ini tengah menjalani perawatan sebanyak 9.468 orang atau 5,43 persen dari kumulatif kasus yang ada. Kemudian total pasien sembuh mencapai 152.297 orang atau 87,31 dari kumulatif kasus. Adapun total pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Jatim mencapai 12.882 atau setara 7,4 persen dari kumulatif kasus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement