Sabtu 26 Jun 2021 06:03 WIB

401 Dokter di Indonesia Wafat Akibat Covid-19

Ketua terpilih PB IDI Adib Khumaidi mengatakan ada 26 dokter meninggal selama Juni 20

Tenaga medis merawat pasien Covid-19 di Instalasi Gawat Darurat RSUD Cengkareng, Jakarta, Indonesia pada Kamis, 24 Juni 2021. Akibat lonjakan kasus virus korona, salah satu rumah sakit di Indonesia telah mendirikan tenda darurat untuk merawat pasien Covid-19
Foto: Anadolu Agency
Tenaga medis merawat pasien Covid-19 di Instalasi Gawat Darurat RSUD Cengkareng, Jakarta, Indonesia pada Kamis, 24 Juni 2021. Akibat lonjakan kasus virus korona, salah satu rumah sakit di Indonesia telah mendirikan tenda darurat untuk merawat pasien Covid-19

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengatakan sebanyak 401 dokter telah meninggal akibat terinfeksi Covid-19.

Ketua terpilih PB IDI Adib Khumaidi mengatakan ada 26 dokter meninggal selama Juni 2021.

Jumlah ini meningkat empat kali lipat dibanding pada Mei 2021 lalu, di mana ada enam dokter yang meninggal.

“Gambaran ini memperlihatkan jumlah dokter yang meninggal meningkat pada bulan Juni,” kata Adib melalui konferensi pers virtual, Jumat (25/6), seperti dilansir Anadolu Agency.

Selain itu, sebanyak 315 perawat, 25 tenaga laboratorium, 43 dokter gigi, 15 apoteker, dan 150 bidan juga meninggal akibat Covid-19.

Meski demikian, IDI belum memberikan data terkait jumlah dokter yang meninggal usai menerima vaksin Covid-19.

Adib menuturkan lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi saat ini telah membuat rumah sakit dalam kondisi krisis dan menanggung beban yang berat.

Menurut dia, penanganan lonjakan kasus tidak bisa dilakukan hanya dengan menambah kapasitas tempat tidur di rumah sakit.

“Jangan dengan adanya pasien yang luar biasa kemudian menambah jam kerja. Itu menambah risiko pada tenaga kesehatan,” kata Adib.

Indonesia sejauh ini telah melaporkan 2,07 juta kasus Covid-19 setelah bertambah 18 ribu kasus pada Jumat.

Angka kematian telah menembus 56 ribu, sedangkan jumlah kasus aktif mencapai 180 ribu.

Lonjakan kasus terjadi di Pulau Jawa, khususnya Jakarta yang melaporkan lebih dari 6 ribu kasus dalam dua hari terakhir.

Kementerian Kesehatan merespons situasi ini dengan menunjuk tiga rumah sakit di Jakarta menjadi khusus untuk menangani Covid-19 dan mengubah Instalasi Gawat Darurat di ibu kota menjadi ruang isolasi perawatan pasien Covid-19.

Sementara itu, pelayanan IGD dibuka di tenda yang didirikan di luar rumah sakit.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement