Selasa 01 Jun 2021 14:52 WIB

Data Desa Presisi, Bantu Bupati Ambil Keputusan

Tanpa data yang akurat dan valid, bupati tidak bisa membuat keputusan

Bupati Gianyar I Made Agus Mahayasastra, ketika menunjukkan apresiasinya pada hasil Data Desa Presisi (DDP) Desa Tegallalang, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, Senin (31/5).
Foto:

Senada dengan Bupati Bali, Dr Sofyan Sjaf juga mengangkat keberadaan Dewan Perancang Pembanguan Nasional (Depernas) yang beranggotakan 513 pemikir-pemikir bangsa ini yang sudah mendahulukan adanya riset dalam mencapai kesejahteraan dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Hasil kajian Bapernas memastikan, dua hal itu hanya bisa dicapai dengan dua hal pula yakni adanya democratic rural development, pembangunan pedesaan yang demokratik, sedangkan prosesnya harus dengan data yang akurat.

Ia juga menegaskan ulang pernyataan Presiden Jokowi, yang mengatakan masalah akurasi data masih menjadi persoalan hari ini. Wakil Kepala LPPM IPB University ini memastikan masalah akurasi data yang dipersoalkan Presiden bisa diselesaikan dengan mereplikasi DDP di seluruh Indonesia.

Dr Ernan Rustiadi menegaskan salah satu kontribusi yang menjadikan IPB University sebagai kampus terbaik karena adanya penelitian-penelitian yang terbaik. “Apa yang dilakukan Pak Sofyan merupakan salah satu contoh hasil inovasi dan penelitian yang kami hasilkan!” ujarnya.

Ia lebih lanjut menyampaikan tugas LPPM University yang dipimpinnya untuk mengkoordinasikan semua penelitian dan pengabdian masyarakat di IPB University. “Setiap tahun kira-kira sebesar seribu tujuh ratus penelitian dan tahun lalu, Alhamdulillah dalam perangkingan perguruan tinggi, IPB dinyatakan perguruan tinggi terbaik. Salah satu kontribusinya, karena penelitiannya juga terbaik,” tegasnya bangga.

Sedangkan Rektor IPB Arif Satria memuji upaya Penggagas DDP tersebut. “Pak Sofyan ini luar biasa”, katanya. Arif lalu memberikan penghargaan khusus terhadap Tim dari Unit Desa Presisi (UDP) juga para pemuda Karang Taruna Desa Tegallalang yang menjadi enumerator DDP. Selain menyampaikan kehandalan DDP, ia juga menunjukkan keunggulan-keunggulan IPB University lainnya, sambil menggaungkan kalimat epik yakni “Revolusi berangkat dari desa, revolusi dari bawah.” Ia mendasarkan kalimatnya pada gagasan Presiden Jokowi tentang membangun dari pinggiran yakni pembangunan dari desa.

DDP akan didiseminasi lebih luas melalui forum yang dipimpinnya tersebut. Rektor IPB tersebut menunjukkan kemajuan Korea Selatan yang dimulai dari desa, dengan cara meningkatkan kepercayaan diri.

Park Chung Hee, Presiden Korea Selatan (Korsel) 1963-1979, menurutnya  berhasil membangun fondasi kemajuan negara ginseng tersebut dengan cara plasterisasi. Presiden yang berhasil memodernisasi Korsel tersebut, mulai membangun desa dengan plesterisasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement