Selasa 11 May 2021 20:04 WIB

Saat Lebaran, MUI Minta Warga Patuhi 3 Hal Ini

Masyarakat Indonesia diminta untuk tetap waspada mematuhi protokol kesehatan.

Rep: mabruroh/ Red: Hiru Muhammad
Calon pembeli melintas di salah satu selasar di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Selasa (11/5/2021). Meskipun masih dalam masa pandemi COVID-19, warga tetap berbelanja ke pasar tersebut untuk memenuhi kebutuhan lebaran.
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Calon pembeli melintas di salah satu selasar di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Selasa (11/5/2021). Meskipun masih dalam masa pandemi COVID-19, warga tetap berbelanja ke pasar tersebut untuk memenuhi kebutuhan lebaran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Abdullah Zaidi mengatakan, Kementerian Agama telah menetapkan 1 Syawal 1442 H jatuh pada 13 Mei 2021. Menyambut hari raya Idul Fitri ini, MUI mengimbau agar masyarakat Indonesia, khususnya umat muslim untuk mematuhi tiga hal ini.

Pertama, merujuk dengan masih melonjaknya kasus positif Covid-19, maka Majelis Ulama Indonesia mengimbau seluruh umat Islam dan seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap waspada mematuhi protokol kesehatan.

Yakni dengan tetap memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, khususnya di hari raya idul fitri. Kedua, MUI juga meminta agar masyarakat tidak mudik untuk menjaga kesehatan keluarga dan diri pribadi. 

Ketiga, bagi masyarakat di wilayah zona hijau dan terkendali diperkenankan untuk melangsungkan sholat Idul Fitri di masjid ataupun di lapangan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Sedangkan yang berada di zona merah, diharapkan untuk hanya melakukan solat Iduk Fitri di rumah.

"Di wilayah zona hijau silahkan melaksanakan sholat Idul Fitri, baik di masjid, di lapangan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Bagi yang di zona merah, maka sebaiknya sholat Idul Fitri dilakukan di rumah masing-masing," ujat Abdullah Zaidi dalam konferensi pers virtual, Selasa (11/5).

"Silaturrahmi lebaran baiknya dilakukan secara virtual juga," tambah Abdullah. Selanjutnya, MUI juga memohon kepada pemerintah untuk tetap melakukan pembatasan mobilitas warga. 

Tidak lupa, tambahnya, MUI mengucapkan Taqobbalallahu minna waminkum minnal 'aizin wal faizin, mohon maaf lahir batin. "Marilah kita setelah Ramadhan ini tetap istiqomah menjalankan kepatuhan kita pada Allah, kepada sesama kita, terutama kepada kaum dhuafa, fakir miskin," ujarnya 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement