Jumat 30 Apr 2021 05:35 WIB

Waspada Ganasnya Gelombang Kedua Covid

Berkaca dari India yang terlihat sukses, tapi berujung ledakan Covid-19 gelombang dua

Seorang anggota keluarga mengenakan alat pelindung diri (APD) melakukan upacara terakhir untuk korban Covid-19 di tempat kremasi di New Delhi, India,  Kamis (29/4). Delhi melaporkan 25.986 kasus baru, 368 kematian dalam 24 jam terakhir dan terus berlanjut. Mereka berjuang dengan suplai oksigen.
Foto:

Oleh : Yudha Manggala Putra, Jurnalis Republika.co.id

Kondisi Indonesia saat ini mungkin hampir mirip dengan India pada awal 2021. Mal-mal sudah mulai dibuka, pasar dan toko beroperasi hampir penuh lagi, sekolah tatap muka dicanangkan, dan vaksinasi sudah digencarkan. Namun, jangan lupa Covid-19 masih ada. Mutasinya masih terus bergerilya. Potensi penularan jelas-jelas masih ada. Vaksinasi, sebagai bagian dari ikhtiar melawan pandemi, pun disebut belum menjamin 100 persen penularan tidak terjadi.  

Memang, pandemi yang terjadi setahun ini dapat membuat sebagian besar orang bosan. Bosan menerapkan protokol kesehatan. Namun, jangan sampai terlalu cuek dan terlena. Pemerintah masih harus terus mengawasi kebijakan melindungi rakyat dari Covid-19. Kita pun masih butuh terus saling mengingatkan. Ingat, kita tidak hanya menjaga diri sendiri, tetapi keluarga dan orang-orang di sekitar kita. Karena itu, tetaplah hindari kerumunan, disiplin memakai masker, mencuci tangan, hingga menjaga jarak. Hindari bepergian jauh bila tidak mendesak dan diperlukan.

Tragedi kasus Covid-19 yang sedang kembali melanda India merupakan pengingat bagi kita. Pandemi belumlah berakhir. Penularan masih terjadi. Kewaspadaan harus terus dijaga. Cegah ledakan kasus kembali terjadi di Indonesia. Jangan sampai perjuangan dan hasil baik yang kita capai setahun ini malah menjadi sia-sia.

Baca juga : India Kembali Catat Rekor, 379.257 Kasus Covid-19 Sehari

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement