Selasa 27 Apr 2021 17:23 WIB

Vaksin Malaria Terbaru Miliki Efektivitas 77 Persen

Memproduksi vaksin malaria sangat sulit karena genom yang mengandung ribuan gen.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Nyamuk adalah salah satu penyebar penyakit malaria (ilustrasi).
Foto: AP
Nyamuk adalah salah satu penyebar penyakit malaria (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Vaksin malaria yang dikembangkan oleh peneliti di Jenner Institute Universitas Oxford memiliki tingkat kemanjuran hingga 77 persen dalam uji klinis diantara anak-anak di Burkina Faso.

Studi yang dilakukan dan dirilis pada 20 April lalu, menunjukkan kemanjuran tertinggi dari berbagai jenis vaksin yang sudah dicoba untuk malaria. Meski demikian, beberapa  peneliti telah memperingatkan bahwa lebih banyak data diperlukan sebelum menarik kesimpulan yang pasti tentang seberapa baik efektivitasnya.

Baca Juga

“Hasil studi ini adalah berita yang sangat positif,” ujar Pedro Alonso, direktur Program Malaria Global Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dilansir The Scientist, Selasa (27/4).

Uji klinis yang dilakukan melibatkan 450 anak-anak. Alonso, yang tidak terlibat dalam studi mengatakan penelitian ini menjadi harapan untuk mencegah salah satu penyakit endemik di dunia ini. Setiap tahunnya, malaria dapat mengakibatkan kematian terhadap lebih dari 400.000 orang di seluruh dunia.

Sebagian besar kematian terjadi di Afrika. Separuh lebih penderitanya secara global adalah anak-anak.

Sebelumnya, upaya mengembangkan vaksin malaria terkendala karena kompleksitas parasit malaria. Genom mengadung ribuan gen, yang menjadi tantangan teknis secara nyata.

“Sebagian besar vaksin tidak berhasil karena sangat sulit secara teknis,” jelas rekan penulis studi sekaligus ahli vaksinologi sekalian direktur Jenner Institute, Adrian Hill.

WHO pernah menetapkan target kemanjuran 75 persen untuk vaksin malaria. Efikasi diukur sebagai penurunan insiden penyakit pada orang yang divaksinasi dibandingkan dengan yang tidak mendapatkannya dalam sebuah percobaan.

Sebelum hasil studi saat ini dirilis, vaksin malaria yang  paling efektif manjur adalah Mosquirix dari GlaxoSmithKline. Vaksin ini menunjukkan tingkat kemanjuran sekitar 56 persen dalam uji coba fase ketiga terhadap anak kecil setelah satu tahun imunisasi. Saat ini vaksin sedang digunakan di beberapa negara sub-Sahara.

Tindak lanjut dengan anak-anak yang diimunisasi menunjukkan bahwa vaksin tersebut mencegah sekitar 39 persen kasus malaria dan 29 persen kasus parah dalam kurun waktu empat tahun setelah imunisasi. Sementara itu, vaksin malaria baru yang dikembangkan Jenner Institute secara struktural disebut mirip dengan Mosquirix.

Vaksin malaria baru terdiri dari protein permukaan hepatitis B.....

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement