Jubir: Permintaan Dispensasi Santri Mudik Bukan dari Wapres

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Muhammad Hafil

Sabtu 24 Apr 2021 06:09 WIB

Jubir: Permintaan Dispensasi Santri Mudik Bukan dari Wapres. Foto: Wakil Presiden Maruf Amin mendampingi Presiden Joko Widodo saat meresmikan peluncuran Gerakan Nasional Wakaf Uang dan Brand Ekonomi Syariah di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/1).  KIP/Setwapres Foto: KIP/Setwapres Jubir: Permintaan Dispensasi Santri Mudik Bukan dari Wapres. Foto: Wakil Presiden Maruf Amin mendampingi Presiden Joko Widodo saat meresmikan peluncuran Gerakan Nasional Wakaf Uang dan Brand Ekonomi Syariah di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/1). KIP/Setwapres

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Wakil Presiden, Masduki Baidlowi mengklarifikasi pernyataannya sebelumnya yang menyebut Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta adanya dispensasi santri untuk mudik lebaran. Masduki menegaskan, ide untuk memfasilitasi kepulangan santri dari pondok pesantren bukanlah dari Wapres.

Menurutnya, Wapres hanya mendapat informasi keluhan dari sejumlah ulama pondok pesantren yang santrinya resah tidak bisa kembali ke rumahnya karena larangan mudik.

Baca Juga

"Jadi ide ini bukan dari wapres tetapi wapres merespon terhadap ulama-ulama pimpinan pesantren yang khawatir santrinya nggak bisa pulang terhadang di jalan," ujar Masduki dalam keterangan tertulisnya, Jumat (23/4).

Masduki juga menjelaskan, permintaan dispensasi juga usulan dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) setelah mendapat keluhan dari pada ulama pimpinan pondok pesantren. Itu pun kata Masduki, usulan dispensasi disampaikan ke Wapres melalui dirinya.

"Tetapi itu usulan PBNU, setelah PBNU mendapat banyak keluhan dari sejumlah ulama pimpinan pesantren. PBNU kemudian menyampaikan hal tersebut pada wapres, lewat jubir wapres, jadi bukan dari Wapres," kata Masduki.

Karenanya, Wapres merespon keluhan dan usulan tersebut, salah satunya meminta agar PBNU membuat surat ditujukan kepada Mabes Polri atau Ditlantas untuk meminta ijin agar difasilitasi kepulangan para santri. Hal ini didasari pertimbangan untuk santri yang difasilitasi, pertama, santri yang belajar dalam asrama secara khusus yang sdh lama belajar dan belum pulang dalam waktu lama.

Kedua, kepulangannya memakai kendaraan khusus atau sewa bus sampai ke tujuan. Ketiga, mereka mematuhi standart protokol kesehatan. Apalagi , kata Masduki, ada terobosan yang sudah dilakukan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yakni memberi kemudahan atas kepulangan para santri.

"Atas dasar itu, maka wapres meminta agar PBNU membuat surat pada Mabes Polri/Kaditlantas untuk meminta ijin agar difasilitasi kepulangan mereka," ujarnya.