Ahad 28 Mar 2021 13:07 WIB

Desa Menyubsidi Kota: Profesi Keran Sektor Pertanian

Profesi Keran Sektor Pertanian

Petani membajak sawah menggunakan traktor untuk mengawali musim tanam padi setelah panen kemarin, di kawasan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Senin (15/3). Banyak petani berharap pemerintah mengkaji ulang atau mempertimbangkan rencana impor beras di awal tahun ini, dikhawatirkan akan membuat harga gabah ditingkat petani anjlok.
Foto:

Ahli Tanaman (Botanist)

Di samping terlalu tergantung pada pupuk kimia pabrik yang mahal, para petani juga tergantung pada benih dan bibit yang mahal dan seringkali harus diimpor. Para ahli tanaman (botanist) bisa berperan dalam penyediaan benih yang berkualitas namun terjangkau, termasuk mengeksplorasi serta melestarikan keragaman hayati negeri kita yang sangat kaya.

Ahli Mikrobiologi (Microbiologist)

Sebagian besar ilmu pertanian berkaitan dengan mikroba, dari pemupukan, pestisida/insektisida hingga pengolahan pangan dan pengolahan limbah pertanian. Pengetahuan mikrobiologi salah satu yang paling penting di pertanian pedesaan.

Di tengah trend ”green lifestyle”, para ahli mikrobiologi bisa menciptakan produk-produk baru ramah lingkungan dari sumberdaya desa yang selama ini terbengkalai, suatu hal yang ditunjukkan oleh riset-riset universitas terkemuka di dunia belakangan ini.

Inovator Pangan (Bio-chemical)

Banyak petani hanya menjual produk mentah yang murah. Padahal mereka bisa mendapat keuntungan lebih baik jika menjual produk pangan olahan. Di sini bisa berperan para inovator pangan dalam menciptakan keragaman produk pangan. Para ahli bio-kimia juga bisa berperan dalam proses-proses penyulingan, pengawetan pangan yang sehat, fermentasi, dan sejenisnya.

Konsultan Bisnis (Manager, Accounting, Business Consultant)

Banyak usaha tani sebetulnya tidak bisa dikatakan sebagai usaha atau bisnis. Di tengah kemiskinan dan keterbatasan, jarang ada dari mereka yang punya hitung-hitungan ongkos produksi dan pendapatan dari penjualan. Hampir tidak ada yang membuat rencana bisnis (business plan): strategi produksi, permodalan, memilih jenis komoditi, manajemen produksi, pengolahan, pemasaran serta menghitung risiko bisnis.

Manajer usaha tani atau konsultan bisnis pertanian bisa berperan di sini. Mereka bisa mendapat gaji lumayan jika bisa memberikan jasa pada kelompok tani atau koperasi.

Desainer Grafis (Art & Product Designer)

Banyak produk pangan yang ada sekarang dikemas seadanya, memberikan kesan murahan. Pemasaran membutuhkan art-designer untuk merancang materi promosi dan packaging yang berselera tinggi.

Di samping itu, desiner produk juga bisa mengeksplorasi bahan-bahan alam pedesaan untuk produk bernilai: ukiran kayu, patung batik pewarna alami, anyaman dan kerajinan tangan.

Ahli Lingkungan (Environmentalist)

Pertanian sangat ditentukan oleh kesehatan lingkungan (ekosistem). 

Jika ekosistem rusak, ambyar pula pertanian: banjir dan longsor, hilangnya sumber air, pencemaran, rusaknya lahan akibat pupuk dan pestisida kimia pabrikan.

Ekosistem yang rusak juga mempermiskin keragaman hayati: jenis tanaman dan benih menyusut, serangga yang membantu penyerbukan hilang, kelelawar punah padahal dia membantu penyebaran tanaman, bahkan cacing tanah yang menggemburkan lahan pun sirna.

Ahli Manajemen Sampah (Waste Manager)

Banyak limbah pertanian, perkebunan dan kehutanan dibuang percuma, padahal memiliki nilai ekonomi. Pengelolaan limbah ini membutuhkan pengetahuan dan ketrampilan tersendiri.

Sosiologi, Antropologi (Social worker,  antropologi, social enterpreneur).

Para pekerja sosial yang dibekali ilmu komunikasi, sosiologi dan antropologi bisa berperan dalam membangun organisasi atau koperasi di kalangan petani. Peran mereka juga penting dalam penyebarluasakan praktek pertanian sehat.

Tak hanya lahan kian sempit, para petani desa umumnya bekerja sendiri-sendiri dan bersaing satu sama lain. Hanya dengan kemauan bekerjasama, membentuk kelompok tani atau koperasi, mereka bisa mencapai skala ekonomi usaha tani yang menguntungkan.

Dengan cara itu pula mereka bisa bersama-sama menyewa mahal para profesional, termasuk manajer usaha pertanian sekalipun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement