Untuk vaksin tahap kedua, pemerintah memberi mandat agar vaksin diberikan kepada lansia dan petugas pelayanan publik seperti TNI/Polri, pedagang pasar, transportasi publik hingga pelaku sektor pariwisata.
Kendati begitu, pada kenyataannya, pemda belum mendapatkan jatah vaksin yang memadai. Dezy mencontohkan, pada pengiriman tahap kedua misalnya. Pemkot Bekasi sudah kedatangan 50.700 dosis vaksin yang diperuntukkan bagi 25.350 orang.
Dalam mendistribusikan vaksin tersebut, pemda tak ingin jor-joran di awal. Tujuannya agar stok vaksin tetap ada dan tidak terputus.
“Tahap kedua kita dapat 50.700 dosis. Harapannya pertengahan Maret kita dapat lagi. Dan jangan sampai terputus. Cuma lebih ke tenaganya, kita gabisa jorjoran di awal,” ungkap Dezy.
Di sisi lain, jumlah sasaran pada tahap pertama yang dikhususkan bagi tenaga kesehatan juga belum sepenuhnya tercukupi.
Oleh karena itu, pada pengiriman vaksin tahap kedua, jumlah nakes yang belum dapat vaksin di tahap pertama juga dimasukkan. Begitupun apabila ada jatah instansi yang ingin disuntik menggunakan alokasi milik pemkot. Pada vaksinasi tahap pertama, ada 14.060 tenaga kesehatan yang disasar.
Namun, pemkot mengajukan kembali 4.330 nakes untuk divaksin pada tahap kedua. Jumlah ini, kata Dezy, masih akan terus bertambah.