REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut tes GeNose C19 di Stasiun Bandung berbeda dari tes yang digelar di sejumlah stasiun kereta api kota lainnya. Tes GeNose C19 di Stasiun Bandung sendiri, menurutnya, dilakukan dengan menggunakan bilik khusus. Sehingga interaksi antar petugas dan antar calon penumpang kereta pun disekat guna mencegah Covid-19.
"Saya lihat ada improvement (peningkatan), di sini tadi sudah gunakan ruang bilik, meniup tidak berdekatan dengan orang lain, ini masukan dari pakar bahwa harus ada penyekatan," kata Menhub Budi Karya di Stasiun Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (19/2).
Menurut Menhub, tes GeNose C19 di Stasiun Bandung merupakan tahap kedua bersamaan dengan empat kota lainnya. Yakni di Cirebon, Semarang, Surabaya, dan Solo.
Tes GeNose C19 di Stasiun Bandung sendiri digelar di kawasan timur tempat parkir gerbang utara. Selain tes GeNose, tes antigen bagi calon penumpang pun digelar di kawasan tersebut. Para calon penumpang memang diwajibkan untuk membawa keterangan tidak terpapar Covid-19, baik dengan keterangan tes antigen, tes PCR, atau tes GeNose C19.
Keterangan itu pun berlaku untuk sampel yang diambil sejak tiga hari yang lalu. Namun khusus untuk libur panjang, sampel tes harus satu hari sebelumnya.
Para calon penumpang yang akan dilakukan tes GeNose C19 itu pun tidak boleh merokok dalam waktu 30 menit sebelumnya. Tarif yang dikenakan untuk tes itu sebesar Rp 20 ribu.
Menhub Budi Karya berharap tes GeNose C19 itu pun bakal bisa digelar di stasiun kota lainnya guna mendeteksi dan mencegah penyebaran Covid-19 semakin meluas. "Saya berlakukan GeNose ini di perkantoran juga, di kantor saya sendiri, paling lambat dua minggu sekali itu berulang (pengetesan)," kata Menhub Budi Karya.