Senin 08 Feb 2021 07:15 WIB

100 Ribu Jemaah Asing Lakukan Umroh Sejak 1 November

Kini kementerian mempelajari kemungkinan musim haji dan bulan suci Ramadhan

Rep: mabruroh/ Red: Hiru Muhammad
Masjidil Haram menerima kedatangan jamaah umrah gelombang pertama dari luar Arab Saudi
Foto: saudigazette
Masjidil Haram menerima kedatangan jamaah umrah gelombang pertama dari luar Arab Saudi

IHRAM.CO.ID, RIYADH--Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Muhammad Saleh Benten mengatakan, Arab Saudi telah menerima 100 ribu jamaah asing setelah kembali membuka layanan umrah pada 1 November 2020 lalu. Saat ini, kementerian tengah mempersiapkan menyambut bulan suci Ramadhan dan mempelajari perkembangan untuk musim haji berikutnya.

"Kementerian sedang mengerjakan rencana operasional untuk menyambut bulan Ramadhan dan mempelajari perkembangan terkait musim haji berikutnya dengan pihak berwenang terkait. Ada sekitar sembilan juta penerima manfaat memanfaatkan aplikasi Eatmarna dari kementerian," kata Benten dilansir dari Arab News, Senin (8/2).

Kerajaan telah bekerja untuk mengimplementasikan rencana strategis haji dan umrah yang terintegrasi dengan upaya pencegahan penularan Covid-19. Pencegahan yang dilakukan memungkinkan pelaksanaan umrah dalam jumlah terbatas dalam beberapa fase yang tepat.

“Teknologi telah berkontribusi untuk memfasilitasi pelaksanaan ritual secara profesional dan tertib, serta menindaklanjuti laporan dan indeks terkait pelaksanaan Haji dan Umrah, serta memanfaatkannya untuk menyatukan dan mengembangkan rencana akurat untuk Ramadhan mendatang," kata dia.

 

“Program-program tersebut juga akan membantu, selain untuk melakukan kajian-kajian tentang perkembangan terkait kesehatan yang sedang dikerjakan oleh kementerian dengan partisipasi dari Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci dan semua instansi pemerintah yang terlibat dalam melayani para tamu Allah,” tambahnya.

Benten mengutip sikap kemanusiaan Kerajaan yang menarik fokus perhatian dan kekaguman global. Termasuk apa yang dilakukan kerajaan terhadap para peziarah yang terjebak di Kerajaan setelah penegakan tindakan pencegahan yang ketat dan protokol pencegahan setelah wabah pandemi."Para peziarah ini diberikan semua sarana kenyamanan sampai mereka kembali ke negara mereka," kata Benten.

Kementerian Haji dan Umrah telah bekerja sepanjang waktu, bekerja sama dengan otoritas keamanan dan kesehatan serta kepresidenan, dalam rencana untuk melanjutkan layanan Umrah dalam tiga tahap. Karena persiapan tersebut membutuhkan tindakan pencegahan yang cermat dan tindakan pengelolaan kerumunan yang cermat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement