Senin 08 Feb 2021 00:30 WIB

PPJNA 98 Minta Semua Fokus Sukseskan Vaksinasi Covid 19

Salah satu kunci kesuksesan mengendalikan Covid 19 adalah program vaksinasi Covid-19

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Jurnalis mengambil gambar envirotainer yang berisi bahan baku vaksin Covid-19 setibanya di PT Bio Farma, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Selasa (12/1). Sebanyak 15 juta dosis bulk atau bahan baku vaksin Sinovac Ready to Fill (RTF) tiba di Indonesia, selanjutnya akan diproses oleh PT Bio Farma dan rencananya akan didistribusikan mulai Februari 2021. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Jurnalis mengambil gambar envirotainer yang berisi bahan baku vaksin Covid-19 setibanya di PT Bio Farma, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Selasa (12/1). Sebanyak 15 juta dosis bulk atau bahan baku vaksin Sinovac Ready to Fill (RTF) tiba di Indonesia, selanjutnya akan diproses oleh PT Bio Farma dan rencananya akan didistribusikan mulai Februari 2021. Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDUNG -- Keberhasilan menghadapi pandemi Covid 19, sangat dinantikan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Hal pun harus segera dilakukan untuk mengakhiri penyebaran Covid 19 di Indonesia.

Salah satu kunci kesuksesan mengendalikan Covid 19, adalah  program vaksinasi Covid 19. Saat ini, pemerintahan Jokowi fokus mengerahkan semua kekuatan sumber daya untuk kelancaran vaksinasi, dengan mengerahkan kekuatan untuk pengadaan vaksin.

"Ketersediaan vaksin Covid 19 itu harus aman baik di stocknya maupun distribusi vaksinnya ke seluruh elemen masyarakat," ujar Ketum Perhimpunan Pergerakan Jejaring Nasional Aktivis (PPJNA) 98, Anto Kusumayuda, dalam siaran persnya, akhir pekan ini.

Menurutnya, realisasi anggaran penanggulangan Covid 19 dan dampak ekonominya tahun 2020 sebesar Rp 579 triliun dan anggaran tahun ini sebesar Rp 553 triliun. "Ini jumlah yang fantastis untuk menjadi keseriusan para penanggung jawab penanggulangan pandemi Covid-19 ini," katanya.

Berdasarkan data yang dirilis Satgas Penanganan Covid 19, kata dia, penerima vaksin Covid 19 baru 700.266 orang. Dari target 181.554.465 juta orang penerima vaksin, jadi masih jauh dari harapan yang signifikan.

Baca juga : Kisah Sosok Zaim Saidi Yang Hebohkan Dinar dan Dirham

Selain itu, kata dia, menyangkut ketersediaan vaksin, itu tugas dari BUMN Bio Farma harus kerja keras di garda terdepan dalam pengadaan vaksin. Sehingga, Dirut Bio Farma memikul tanggung jawab untuk kesuksesan dan kelancaran penyediaan vaksin. 

"Kami berharap jangan terganggu dengan agenda lain harus fokus bekerja memimpin Bio Farma dalam penyediaan vaksin," katanya.

Anto meminta kepentingan Nasional yang mendesak ini harus diutamakan. Ia menyoroti majunya Honesti Basyir dalam pencalonan ketua umum Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB) periode 2021 hingga 2025. 

"Sebaiknya tidak terganggu dulu dengan urusan organisasi lebih fokus pengadaan vaksin," kata Anto Kusumayuda Ketum PPJNA 98 dan turut mengamini Abdul Salam Nur Ahmad Sekjen PPJNA 98.

Anto berharap, Meneg BUMN menegaskan tentang hal ini. "Sebaiknya Bapak Meneg BUMN Erick Tohir untuk memerintahkan pada Dirut Bio Farma, Honesti Basyir untuk fokus memimpin Bio Farma mengsukseskan penyediaan Vaksin, jangan terganggu dulu sama urusan organisasi lain, akan mengganggu konsentrasi," paparnya. 

Baca juga : BPOM: Lansia Harus Lolos Screening Sebelum Divaksinasi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement