REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gresik, Jawa Timur Syaifudin Ghozali mengatakan kapasitas rumah sakit di wilayah itu hampir penuh pasien COVID-19, setelah dalam tiga pekan terakhir terjadi peningkatan angka konfirmasi positif dua kali lipat.
"Semua rumah sakit rujukan COVID-19 di Gresik hampir penuh. Termasuk yang ada rumah sakit lapang di Stadion Gelora Joko Samudro yang kami peruntukkan untuk pasien OTG (orang tanpa gejala) dan gejala ringan," kata Ghozali usai rapat Satgas COVID-19 beserta pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) di Ruang Rapat Graita Eka Praja di Gresik, Kamis (7/1).
Pihaknya mencatat dari 16 rumah sakit rujukan di Gresik dengan kapasitas 500 tempat tidur, sudah terisi 400 tempat tidur. Sedangkan 100 tempat tidur, kata Syaifudin Ghozali, disiapkan untuk isolasi khusus, misalnya pasien anak, bedah dan melahirkan.
Pernyataan KadinkesGresikitu juga didukung Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RS Ibnu Sina Gresik dr Zainul Arifin, Sp OT. Menurut dia saat ini pihaknya tengah merawat 75 pasien COVID-19 yang parah dan sedang.
"Bahkan di pelayanan UGD RS Ibnu Sina Gresik sudah ada 13 antrean pasien COVID-19," kata Zainul. Oleh karena itu, dia mendukung adanya kebijakan yang diambil Pemkab Gresik memberlakukan PSBB kembali, karena jumlah pasien COVID-19 di Gresik saat ini meningkat tajam.
Kepala Bagian Humas Pemkab Gresik Reza Pahlevi mengakui dalam kurun tiga pekan terakhir jumlah angka terkonfirmasi positif terus bertambah dan rata-rata berada di atas angka 17 orang. Padahal sebelumnya di bawah angka 10.
Data terkini, kasus COVID-19 dan sebarannya di Kabupaten Gresik bertambah 17 kasus positif, sedangkan kesembuhan mencapai 11 orang, serta 2 pasien meninggal dunia.
Sedangkan akumulasi, total kasus konfirmasi positif COVID-19 sebanyak 4.288 kasus, rinciannya 3.877 kasus selesai (sembuh), 129 pasien masih menjalani perawatan dan isolasi mandiri, serta sebanyak 282 orang meninggal dunia.