Senin 28 Dec 2020 01:10 WIB

Seluruh Ruang Isolasi RSUD Garut Terisi Penuh

Sebanyak 101 tempat tidur yang tersedia untuk pasien Covid-19, seluruhnya terisi.

Rep: Bayu Adji P / Red: Agus Yulianto
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman meninjau pelaksanaan tes usap kepada 300 pegawai RSUD dr Slamet Garut, Selasa (1/9).
Foto: Diskominfo Garut
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman meninjau pelaksanaan tes usap kepada 300 pegawai RSUD dr Slamet Garut, Selasa (1/9).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Tingkat keterisian ruangan isolasi untuk pasien Covid-19 di RSUD dr Slamet Kabupaten Garut telah mencapai 100 persen per Ahad (27/12) pagi. Tak ada ruangan tersisa untuk menampung pasien Covid-19.

Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD dr Slamet, Zaini Abdillah mengatakan, sebanyak 101 tempat tidur yang tersedia untuk pasien Covid-19 sudah seluruhnya terisi. Sebanyak 94 orang merupakan pasien terkonfirmasi positif Covid-19, enam pasien suspek dengan komorbid (penyakit penyerta), dan satu pasien probable dengan gejala sedang.

"Semua penuh. Tapi itu setiap waktu akan terus fluktuatif," kata dia saat dihubungi Republika, Ahad. 

Menurut dia, saat ini RSUD dr Slamet hanya menampung pasien Covid-19 dengan gejala sedang hingga berat atau kritis. Sementara pasien Covid-19 tanpa gejala hingga gejala ringan diarahkan ke rumah sakit darurat Medina atau tempat isolasi terpusat yang sudah disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Garut.

Zaini mengatakan, untuk mengatasi penuhnya ruang isolasi di RSUD dr Slamet, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah rencana. Pertama, pasien yang kondisinya sudah membaik dapat dipindahkan ke rumah sakit darurat Covid-19 atau tempat isolasi lainnya. Dengan begitu, ruangan di RSUD dr Slamet tak seluruhnya penuh, sehingga dapat menerima pasien dengan gejala jika sewaktu-waktu ditemukan. 

"Namun pemindahan itu tak bisa dilakukan sembarangan," kata dia.

Rencana selanjutnya, Zaini menambahkan, pihaknya dapat menambah ruang isolasi di RSUD dr Slamet. Namun, untuk menambah ruangan isolasi harus memeprtimbangkan ruangan untuk pelayanan pasien umum lainnya. Sebab, RSUD dr Slamet tetap harus melayani pasien penyakit umum lainnya.  

Rencana terakhir, lanjut dia, ke depan RSUD dr Slamet nantinya hanya akan menerima pasien Covid-19 dengan gejala berat hingga kritis. Sementara pasien tanpa gejala hingga bergejala sedang diarahkan ke rumah sakit darurat atau tempat isolasi terpusat lainnnya. 

"Konsekuensinya peralatan pendukung dan SDM mesti ditambah," kata dia.

Berdasarkan catatan Republika, di Kabupaten Garut terdapat rumahbsakit darurat untuk menampung pasien dengan gejala ringan di Rumah Sakit Medina. Sementara untuk pasien tanpa gejala, Pemkab Garut telah menyediakan tempat isolasi terpusat di rusunawa maupun gedung pendidikan dan pelatihan (diklat) Keluarga Berencana.

Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut, hingga Ahad siang, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 berjumlah 3.693 orang. Sebanyak 1.418 orang masih menjalani isolasi, 2.177 orang sembuh, dan 98 orang meninggal dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement