Sabtu 26 Dec 2020 15:18 WIB

Belajar Mengelola Modal Sosial dari Rasulullah dan Umar

Modal sosial sangat diperlukan untuk perang melawan pandemi seperti saat ini.

Ilustrasi Bersilaturahim
Foto:

Setidaknya ada empat elemen penting dalam modal sosial; yakni norma (norms), jaringan (network), timbal balik (reciprocity) dan kepercayaan (trust). Di Islam, Syariah adalah norma yang harus dijadikan sebagai pedoman.

Manusia diciptakan beraneka ragam. Berbeda fisik. Berbeda Bahasa. Berbeda adat-istiadat. Hal ini supaya kita saling mengenal satu sama lain (al-Hujura: 13). Dengan silaturahim yang intens, maka jaringan akan terbentuk dengan kuat.

Silaturahim mengetuk pintu kepedulian satu sama lain. Mereka yang senantiasa menjalin relasinya, maka Allah akan lapangkan rezekinya dan juga panjangkan “umurnya” (shahih Bukhari, no. 5986).

Di tengah wabah Covid-19 ini, maka jaringan yang kuat harus dipupuk untuk semakin kuat. Inilah saatnya untuk lebih mengenal tetangga dan kerabat, adakah di antara mereka yang terdampak dengan wabah ini. Bagaimana kondisi mereka dan keluarganya. Sapa mereka dan perkuat ikatan.

Jaringan ini memerlukan adanya elemen kepercayaan. Percaya bahwa setiap manusia sangat berharga untuk mendapatkan perhatian dan pertolongan kita. Selain itu, tidak elok jika menuduh tak berdasar bahwa seseorang dapat membawa petaka bagi lingkungan.

Beberapa fakta menunjukkan bagaimana sejumlah perawat rumah sakit yang harus diusir dari tempat tinggalnya (kosan), karena dianggap dapat menjadi perantara. Tidak sedikit pula, beberapa kelompok warga yang menolak adanya pemakaman korban covid 19 di daerahnya. Sejumlah fakta ini muncul karena lebih mendahulukan buruk prasangka (al-Hujurat: 12) daripada mencari informasi yang sebenarnya.

Dengan adanya jaringan dan kepercayaan, maka hubungan timbal balik akan hadir. Sikap saling mengasihi dan juga saling tolong-menolong akan tercipta di lingkungan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement