REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Insiden tubrukan KLM Bahtera Salbach dengan kapal kontainer KMTC Jabel Ali terjadi di ambang luar antara bouy 5 dan 7, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Selasa (15/12). Akibatnya, KLM Bahtera Salbach mengalamo bocor dan tenggelam.
"Crew Kapal KLM Bahtera Salbach berjumlah 8 (delapan) orang berhasil diselamatkan dan terdapat 1 (satu) orang ABK Kapal tersebut yang mengalami sakit langsung dibawa ke rumah sakit di Gresik," ujar Mulyadi, Kepala Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Perak di Surabaya, dalam keterangannya yang diterima Republika.co,id, Kamis (17/12).
Dilaporkan sebelumnya, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Perak bersama-sama dengan personil dari Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak melakukan pencarian dan pertolongan (SAR) terhadap tenggelamnya kapal KLM Bahtera Salbach perairan Surabaya.
"Tenggelamnya Kapal KLM Bahtera Salbach terjadi karena adanya tubrukan dengan kapal Kontainer KMTC Jabel Ali di ambang luar antara bouy 5 dan 7, Selasa (15/12)," ujar Mulyadi.
Tubrukan tersebut mengakibatkan Kapal KLM Bahtera Salbach mengalami kebocoran dan akhirnya tenggelam pada posisi koordinat 06°,52,042 S / 112°,44,751 E (di luar alur masuk APBS).
Dikatakan Mulyadi, setelah mendengar informasi tenggelamnya kapal tersebut, pihaknya segera menurunkan Kapal Patroli KN.P 371 milik Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Perak menuju ke tempat terjadi tenggelamnya Kapal KLM Bahtera Salbach bersama-sama dengan personil dari Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak untuk melakukan pencarian dan pertolongan (SAR).
"Saya menghimbau untuk kapal yang melintas di sekitar tempat terjadi tenggelamnya Kapal KLM Bahtera Salbach diharapkan tetap waspada dan berhati-hati terhadap kerangka kapal tersebut hanyut sampai proses evakuasi selesai dilakukan," tutup Mulyadi
Sebagai informasi, Nakhoda dan Mualim 1 serta KKM Kapal KMTC Bahtera Jabel Ali dibawa dengan menggunakan Kapal KN.P 371 untuk diminta keterangan lebih lanjut di Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak.