Senin 14 Dec 2020 10:42 WIB

Empat Laskar FPI Ditembak Mati di Dalam Mobil Polisi

Polisi berkata, empat laskar FPI ditembak karena mencoba merebut senjata petugas.

Sejumlah anggota tim penyidik Bareskrim Polri memperagakan adegan saat rekonstruksi kasus penembakan enam anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) di Karawang, Jawa Barat, Senin (14/12/2020) dini hari. Rekonstruksi tersebut memperagakan 58 adegan kasus penembakan enam anggota laskar FPI di tol Jakarta - Cikampek KM 50 pada Senin (7/12/2020) di empat titik kejadian perkara.
Foto:

Proses rekonstruksi yang dikawal ratusan personel kepolisian dari Polres Karawang, Polda Jabar, dan Polda Metro Jaya itu berlangsung selama lebih dari empat jam, mulai pukul 00.35 hingga sekitar 04.30 WIB. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono, usai kegiatan rekonstruksi di Kilometer 50 jalan Tol Jakarta-Cikampek, mengatakan, rekonstruksi dilaksanakan dengan membagi empat titik lokasi kejadian.

Titik pertama lokasi kejadian ialah jalan Interchange Karawang Barat dekat Bundaran Badami, dilakukan sembilan adegan dalam rekonstruksi. Kemudian dilakukan empat adegan di titik kedua lokasi kejadian, tepatnya di jembatan Badami yang jaraknya sekitar 1 kilometer dari Gerbang Tol Karawang Barat.

Baca Juga: Dua Anggota FPI Sudah Meninggal Sebelum Masuk Tol Japek

Sedangkan titik ketiga lokasi kejadian ialah rest area Kilometer 50 jalan Tol Jakarta-Cikampek. Di titik ini dilakukan 31 adegan dalam rekonstruksi. Terakhir atau di titik keempat lokasi kejadian, di Kilometer 51 jalan Tol Jakarta-Cikampek, dilaksanakan sembilan adegan.

photo
Sejumlah anggota tim penyidik Bareskrim Polri memperagakan adegan saat rekonstruksi kasus penembakan enam anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) di Karawang, Jawa Barat, Senin (14/12/2020) dini hari. Rekonstruksi tersebut memperagakan 58 adegan kasus penembakan enam anggota laskar FPI di tol Jakarta - Cikampek KM 50 pada Senin (7/12/2020) di empat titik kejadian perkara. - (ANTARA/M Ibnu Chazar)

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono, di lokasi rekonstruksi jalan Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 50 mengatakan, rekonstruksi merupakan hasil dari berita acara pemeriksaan, petunjuk, dan olah tempat kejadian perkara. Menurut Argo, rekonstruksi digelar pada dini hari karena menyesuaikan dengan rangkaian peristiwanya yang terjadi pada 7 Desember pukul 00.30 WIB.

Ia mengatakan, sesuai dengan adegan yang dilakukan dalam rekonstruksi, sejak di titik pertama lokasi kejadian petugas sudah diadang dan mendapat serangan dari kelompok FPI. Petugas berusaha membela diri, mereka terus menyerang hingga akhirnya terjadi baku tembak seperti yang terjadi dalam adegan rekonstruksi di titik kedua lokasi kejadian.

Setelah terjadi baku tembak, kelompok orang itu kabur masuk jalan Tol Jakarta-Cikampek dan akhirnya bisa dibekuk di rest area Kilometer 50 jalan Tol Jakarta-Cikampek, seperti adegan dalam rekonstruksi di titik ketiga.

photo
Sejumlah anggota tim penyidik Bareskrim Polri memperagakan adegan saat rekonstruksi kasus penembakan enam anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) di Karawang, Jawa Barat, Senin (14/12/2020) dini hari. Rekonstruksi tersebut memperagakan 58 adegan kasus penembakan enam anggota laskar FPI di tol Jakarta - Cikampek KM 50 pada Senin (7/12/2020) di empat titik kejadian perkara. - (ANTARA/M Ibnu Chazar)

Dari enam pelaku dalam satu mobil, dua orang di antaranya ternyata sudah meninggal akibat baku tembak. Sehingga, polisi membawa dua orang itu terlebih dahulu untuk dibawa ke rumah sakit.

Sedangkan empat pelaku lainnya masih dalam penanganan di rest area. Setelah itu, petugas membawa empat orang tersebut ke Mapolda Metro Jaya dengan menggunakan mobil Daihatsu Xenia.

Baca Juga: Top 5 News: Jokowi Tanggapi FPI, HRS Tolak Surat Penahanan

Sekitar 1 kilometer dari rest area, keempat pelaku itu justru menyerang petugas sampai berupaya merebut senjata milik petugas di dalam mobil. Karena itulah petugas menembak pelaku hingga akhirnya meninggal dunia. Kejadian itu terungkap dalam adegan-adegan di titik keempat rekonstruksi.

"Daripada didahului, petugas melakukan tindakan tegas dan terukur," kata Argo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement