Jumat 25 Sep 2020 12:54 WIB

Belajar Penanganan Covid-19 dari Ponpes Al Hasani Kebumen

Pondok Pesantren Al Hasani Kebumen mendapat predikat Pesantren tangguh

Rep: Andrian Saputra/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah santri mengunakan masker dan pelindung wajah
Foto: Antara/M Ibnu Chazar
Sejumlah santri mengunakan masker dan pelindung wajah

REPUBLIKA.CO.ID, Pondok Pesantren Al Hasani Kebumen yang menjadi pelopor pembentukan tim jogo santri di Kabupaten Kebumen. Pengasuh Pondok Pesantren Al Hasani Kebumen, Gus Fachruddin Ahmad mengatakan tim khusus itu sengaja dibentuk untuk mengawal penerapan protokol kesehatan dan pencegahan Covid-19 di lingkungan pesantren.

Tim jogo santri Ponpes Al Hasani pun menginspirasi pesantren-pesantren lainnya khususnya di Kebumen untuk membentuk tim serupa guna mengawal penerapan protokol kesehatan dan pencegahan Covid-19.

"Kami telah mendapat predikat Pesantren tangguh dan kita deklarasikan tim jogo santri ini. Karena menurut saya ini sangat bagus sekali untuk mencegah terjadinya penyebaran coron di pesantren maka kami mengimbau setiap pondok pesantren membentuk tim jogo santri," kata Gus Fachruddin yang juga menjabat sebagai ketua RMI NU Kabupaten Kebumen kepada Republika beberapa hari lalu.

Tim jogo santri bertugas mengontrol semua penerapan protokol kesehatan dan pencegahan Covid-19 di pesantren mulai dari memastikan kebersihan setiap kamar santri maupun ruang belajar, mengawal penerapan penggunaan masker di lingkungan pesantren, pelaksanaan pengecekan suhu dan kesehatan santri secara berkala, hingga memberikan penanganan kesehatan pertama kepada santri yang mengeluh sakit sesuai standar protokol kesehatan.

Tak hanya itu, Ponpes Al Hasani menerapkan jaga jarak yang diberlakukan dalam setiap kegiatan. Pesantren melakukan pembatasan tiap ruang belajar maksimal 15 santri. Sebagai antisipasi, pesantren juga menyiapkan beberapa ruangan khusus untuk karantina santri yang mengalami sakit dengan gejala-gejala terinfeksi Covid-19.

"Saat ini kami tidak menerima wali santri untuk menjenguk sementara ini. Kalau toh kemudian memang orang tua kangen, nanti ada tim jogo santri yang mengawal pertemuannya harus mengikuti standar protokol kesehatan," katanya.

Gus Fachruddin pun mengajak setiap pondok pesantren untuk terus menjalankan protokol kesehatan dan pencegahan Covid-19 dalam setiap kegiatan. Selain itu ia juga menyarankan tiap pesantren segera membentuk tim serupa seperti tim jogo santri guna memaksimalkan penerapan protokol kesehatan. Ia juga mengajak agar pesantren-pesantren untuk menerapkan pengetatan terhadap pengunjung pesantren.

"Ketika santri sudah terjaga, kiai dan keluarganya sudah terjaga dengan baik, insyaallah belajar mengajar sesuai protokol kesehatan akan berjalan seperti biasanya," kata Gus Fachruddin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement