Jumat 18 Sep 2020 20:40 WIB

Pemerintah Prioritaskan Vaksin untuk Nakes

Pada tahap awal Desember hingga Januari pemerintah akan menyebar 100 juta vaksin.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/SERGEI ILNITSKY
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memberi alarm kepada masyarakat bahwa tiga bulan mendatang akan menjadi masa kritis bagi negara. Masa kritis ini ditengarai baru akan bisa selesai pada Desember dimana negara sudah mengantongi vaksin. Prioritasnya, vaksin tersebut akan lebih dulu diberikan kepada seluruh tenaga kesehatan.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan menjelaskan untuk tahap awal di Desember hingga Januari pemerintah akan menyebar 100 juta vaksin. Prioritasnya adalah para tenaga kesehatan akan lebih dulu diberikan vaksin sebagai garda depan.

"100 juta vaksin pertama akan diberikan kepada Petugas kesehatan dulu. Itu dulu utama. Di daerah, jangan sampai dokter kita dan perawat kita jadi korban. Itu top prioriti," ujar Luhut dalam konferensi pers virtual, Jumat (18/9).

Setelah para tenaga kesehatan mendapatkan vaksin, barulah sisa vaksin dan ada tambahan vaksin dari Arab sebesar 30 juta vaksin diberikan ke masyarakat, khususnya ke daerah yang memiliki angka penularan yang tinggi.

"Pertama, Jawa Bali itu aja dulu. Karena sumber masalah di situ," ujar Luhut.

Saat ini pemerintah masih melakukan lobi kembali kepada Arab saudi terkait penambahan vaksin. Pemerintah saat ini sudah mengantongi jatah vaksin dari Arab sebesar 20 juta vaksin. Saat ini pemerintah sedang meminta tambahan 10 juta vaksin lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement