Rabu 29 Jul 2020 13:51 WIB

Pandemi Covid-19 Momentum Kebangkitan Ekonomi Umat

Inilah momentum membenahi berbagai sektor penting, khususnya ekonomi dan kesehatan.

Pandemi Covid-19 menjadi momentum kebangkitan ekonomi umat. Foto: Dinar dan Dirham (ilustrasi).
Foto:

Optimisme penulis ini, khususnya berdasarkan fakta, kepedulian sosial teramat besar ditunjukkan sesama anak bangsa. Jika sebelumnya kita disibukkan aktivitas masing-masing, pandemi Covid-19 ini membangun kesadaran kolektif untuk tolong-menolong keluar dari kesulitan.

Budaya gotong royong atau kolaborasi dengan melibatkan berbagai sektor, profesi, juga datang dari beragam latar belakang su ku, agama, ras, dan antargolongan adalah modal sosial yang mesti kita pertahankan dan perkuat. Kita mesti meninggalkan segala perbedaan dan mengedepankan kepentingan bersama agar dapat segera keluar dari krisis ekonomi dan pandemi Covid-19 ini.

Sebagai pengurus Dewan Masjid Indo nesia (DMI), penulis menyaksikan sendiri pengurus masjid mulai memperlebar peran lain masjid, tidak terbatas pada ibadah vertikal (habluminnallah), tetapi juga horizontal (hablumminannas).

Selain mengedukasi masyarakat untuk bisa mematuhi protokol kesehatan dan melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala, DMI terus mendorong agar masjid memperkuat peran horizontalnya, khususnya di bidang sosial dan ekonomi. Banyak masjid dijadikan sebagai pusat pendistribusian berbagai bantuan untuk diteruskan ke warga sekitar yang terdampak krisis ini. Selain itu, pada saat berbagai harga bahan pokok melonjak naik, masjid juga digunakan untuk ikut berperan menstabilkan harga.

Mengoptimalkan 800 ribu masjid dan 140 juta jiwa generasi muda Islam adalah ikhtiar DMI guna mewujudkan kebangkitan umat dan bangsa. Peran strategis masjid yang dapat menjangkau semua lapisan adalah modal sosial yang mesti dimanfaatkan lebih optimal.

Belum lagi, potensi generasi muda Islam dengan beragam profesi dan keahlian, dapat menjadi daya ungkit luar biasa bagi kebangkitan umat dan bangsa dari pandemi ini jika dikelola dengan baik.

Selain itu, dampak ekonomi pandemi bisa jadi momentum memperkuat sistem ekonomi syariah sebagai alternatif. Ekonomi syariah yang menawarkan sistem ekonomi universal, inklusif, dan aktif melibatkan seluruh peran masyarakat menjadi sangat relevan dalam masa krisis ini.

Pengalaman masa lalu membuktikan, fundamental ekonomi dan keuangan syariah kita tetap kuat, meskipun diterjang krisis ekonomi dan keuangan. Ini fakta yang menunjukkan, ekonomi syariah dapat menjadi solusi dan alternatif untuk memperkuat ekonomi nasional.

Ekonomi dan keuangan syariah, mengandung nilai keadilan yang besar dalam pembangunan sosio-ekonomi, juga mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berorientasi kesejahteraan manusia. Nilai-nilai ini tecermin dari tujuan pembangunan berkelanjutan dan inklusif. Sebagai katalisator, sinergi dan peran institusi keuangan syariah harus diperkuat secara terus-menerus, baik secara strategis maupun teknis.

Terlebih jika peran yang begitu besar ini dikolaborasikan dengan segala potensi yang dimiliki Indonesia sebagai negara dengan penduduk Islam terbesar di dunia. Bukan tidak mungkin, kita dapat segera keluar dari badai krisis akibat pandemi ini. Semoga!

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement