REPUBLIKA.CO.ID, Kepulauan Cayman merupakan negara koloni Inggris di Laut Karibia. Wilayahnya terdiri dari tiga pulau utama, yakni Grand Cayman (ibukota Georgetown terletak di sini), Little Cayman, dan Cayman Brac.
Adalah penjelajah terkenal, Christopher Columbus, yang menemukan ketiga pulau tersebut tahun 1503. Dia pun lantas menamakan pulau-pulau itu "Las Tortgas" (Pulau Penyu).
Grand Cayman, sebagai pulau paling besar, punya wilayah pantai berpasir putih seluas 7 mil. Ini adalah satu kawasan yang indah serta amat menyenangkan bagi kegiatan selam dan memancing. Sementara di Kepulauan Cayman, terdapat lebih dari 400 bank dengan 17 ribu perusahaan yang terdaftar lantaran kemudahan undang-undang korporasi dan keuangan. Negara kepulauan tersebut bertemperatur udara rata-rata 80 derajat Fahrenheit.
Komunitas Muslim di negara kepulauan seluas 22 mil tersebut jumlahnya amat kecil bila dibandingkan dengan negara-negara lain. Namun keanekaragaman suku dan bangsa dari umat Muslim itu patut disyukuri sebagai karunia tersendiri.
Bahkan data terbaru yang dihimpun kantor statistik setempat, Islam merupakan salah satu agama yang berkembang cukup pesat di Kepulauan Cayman.
Keberadaan umat Muslim di sana memang sudah sejak pertengahan abad 20 lalu. Namun dalam masa 20 tahun belakangan, jumlah pemeluk agama ini makin bertambah dari tahun ke tahun.
Oleh sebab itulah pembentukan The Islamic Society of Cayman Islands dinilai sebagai langkah penting guna mempereratkan tali ukhuwah di antara umat Muslim di sana.
Dengan melaksanakan berbagai kegiatan peribadatan bersama, harapannya agama Islam akan semakin berkembang serta mampu turut mewarnai kehidupan masyarakat di Kepulauan Cayman.
The Islamic Society Cayman Islands telah resmi dibentuk. Sejak Mei 2002 lalu, mereka mempublikasikan buletin bulanan berisi segala informasi tentang Islam, kutbah, jadwal shalat, editorial, serta info aktivitas.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
