REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, di hadapan seluruh gubernur se-Indonesia meminta agar para kepala daerah dapat melaksanakan manajemen krisis (sebuah keterampilan teknis yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi, menilai, memahami, dan mengatasi situasi yang serius, terutama dari saat pertama kali terjadi sampai ke titik pemulihan kembali), di daerah masing-masing.
Hal itu diungkapkan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman usai mengikuti rapat percepatan penyerapan APBD tahun 2020 di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (15/7). "Pada rapat tadi, Bapak Presiden menekankan agar kepala daerah dapat melaksanakan manajemen krisis dalam menjalankan roda pemerintahan di era pandemi ini. Kita harus luwes, harus pandai mengendalikan roda pembangunan ini, agar kita tidak terjerumus terlalu jauh dalam pelaksanaan pembangunan dalam masa pandemi ini," ungkap Gubernur Erzaldi dalam siaran persnya.
Presiden RI menekankan agar ada tindakan-tindakan yang 'tidak biasa' yang bisa dilakukan kepala daerah, terutama gubernur di masing-masing wilayah, atau dengan cara yang extraordinary.
Presiden Joko Widodo mengimbau agar jika ada hambatan-hambatan berkenaan dengan hal itu ditindaklanjuti dengan cepat dan tepat. "Bahkan kalau perlu menteri mengeluarkan permen, mungkin presiden akan mengeluarkan inpres, dan gubernur dengan pergubnya," ungkap Gubernur Erzaldi
Di rapat itu juga, Presiden Joko Widodo dalam arahannya menyebutkan, pemerintah pusat memberikan kelonggaran bagi pemerintah daerah untuk melakukan pinjaman dalam rangka meningkatkan kapasitas fiskal di daerah.
Presiden Joko Widodo menginformasikan, bahwa kuartal I ini pertumbuhan ekonomi 2,97, dan diprediksi kuartal II akan turun -4,03. Maka Presiden Jokowi minta para kepala daerah untuk mempercepat belanja modal anggaran dan mengefektifkan anggaran itu untuk dibelanjakan. Sehingga, di harapan dari belanja pemerintah ini pertumbuhan yang minus ini bisa dikurangi.
Babel terbaik kedua
Gubernur Erzaldi mengatakan, ada yang membanggakan dari rapat tersebut. Pemerintah pusat mengumumkan bahwa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadi yang terbaik kedua setelah Yogyakarta dalam penanganan Covid-19.
"Menggembirakan kita, bahwa Provinsi Babel masuk kategori kedua terbaik penanganan Covid-19. Urutannya Yogyakarta, Babel, Aceh, dan Gorontalo," ungkapnya.
Hal tersebut tentu menggembirakan sekaligus membanggakan. Mengindikasikan bahwa kerja sama antara tim gugus tugas, aparat, pemerintah, dan masyarakat berjalan dengan baik.
Gubernur Erzaldi berharap agar kerja sama yang baik ini terus berjalan dan disiplin, sehingga kelak roda perekonomian di Babel juga kembali normal seperti sedia kala.
Selain dihadiri seluruh gubernur se-Indonesia, juga hadir menko perekonomian, menteri sekretaris negara, sekretaris kabinet, menteri dalam negeri, menteri keuangan, ketua KPK, jaksa agung, kapolda, dan kepala BPKP.