Rabu 13 May 2020 00:02 WIB

AP I Pastikan Operasional Bandara Sentani Berjalan Normal

Kecelakaan tidak mengganggu operasional penerbangan di Bandara Sentani.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Agus Yulianto
Petugas gabungan bersama masyarakat berada di lokasi pesawat terbang milik maskapai Mission Aviation Fellowship (MAF) yang jatuh di Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa (12/5/2020). Pesawat perintis dengan nomer penerbangan PK-MEC  tujuan Distrik Mamit, Kabupaten Tolikara, Papua jatuh di perairan danau Sentani sekitar pukul 6
Foto: ANTARA FOTO/Gusti Tanati
Petugas gabungan bersama masyarakat berada di lokasi pesawat terbang milik maskapai Mission Aviation Fellowship (MAF) yang jatuh di Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa (12/5/2020). Pesawat perintis dengan nomer penerbangan PK-MEC tujuan Distrik Mamit, Kabupaten Tolikara, Papua jatuh di perairan danau Sentani sekitar pukul 6

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pesawat milik Mission Aviation Fellowship (MAF) dengan kode registrasi PK-MEC, jatuh di wilayah Danau Sentani pukul 06.29 WIT dua menit setelah lepas landas dari Bandara Sentani Jayapura. Meskipun begitu PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) memastikan operasional di bandara tersebut tetap berjalan normal.

“Angkasa Pura I prihatin atas terjadinya kecelakaan ini. Secara keseluruhan, kejadian ini tidak menggangu operasional penerbangan di Bandara Sentani," jelas General Manager Bandara Sentani Antonius Widyo Praptono, Selasa (12/5).

Dia menjelaskan, sebelum kecelakan terjadi, pilot melakukan kontak ke petugas ATC dan memberikan kode Mayday serta meminta Return to Base (RTB). Adanya sinyal darurat dan melihat secara langsung pesawat jatuh di kawasan danau, petugas PKPPK AP I langsung berkoordinasi dengan tim SAR yang segera menuju lokasi jatuhnya pesawat.

Antonius mengatakan, pada pukul 08.27 WIT bersama tim gabungan dari Polair dan Basarnas berhasil menemukan titik lokasi jatuhnya pesawat. “Tim berhasil mengevakuasi korban yang merupakan pilot dalam keadaan meninggal dunia berserta puing-puing pesawat,” ujar Antonius.

Pesawat jenis Cessna yang diterbangi oleh korban tersbeut rencananya akan terbang menuju Distrik Mamit Kabupaten Tolikara. Penerbangan dilakukan untuk mengangkut bahan-bahan kebutuhan pokok.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Novie Riyanto menjelaskan saat ini masih menunggu hasil investigasi lanjut dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Novie mengatakan, saat mengalami kecelakaan, pesawat tersebut melayani penerbangan tidak berjadwal dengan rute penerbangan Sentani (WAJJ)-Tolikara (WAVS) dan membawa muatan kargo dengan satu orang kru pesawat tanpa penumpang.

Pesawat tersebut, kata Novie, diawaki oleh Capt Joyce Lin berkewarganegaraan Amerika Serikat. “Pilot ditemukan dalam kondisi meninggal. Selanjutnya, jenazah dibawa ke rumah sakit sebelum diserahkan kepada pihak MAF,” jelas Novie.

Novie menambahkan, Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah X Merauke melakukan koordinasi intensif dengan KNKT untuk mendukung investigasi lebih lanjut. Novie meminta, seluruh operator penerbangan tetap memastikan kesiapan pelayanan angkutan udaranya dengan tetap mengutamakan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement