Selasa 12 May 2020 04:53 WIB

Cabin Fever, Ancaman Kesehatan Jiwa Selama Pandemi Covid-19

Hikmah dari wabah ini adalah kita jadi lebih dekat dengan keluarga inti.

Dr. Pradipta Suarsyaf, MMRS, Direktur RS Lancang Kuning Dompet Dhuafa Pekanbaru
Foto:

Beberapa tips yang bisa mencegah terjadinya Cabin Fever pada masyarakat adalah dengan melakukan hal-hal berikut dan cukup dilakukan #DiRumahAja. Pertama, masyarakat lingkup terkecil dalam hal ini keluarga harus mulai mengondisikan rumah sebagai lokasi untuk melakukan semua kegiatan. Jadi kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan di luar bisa kita bawa masuk cukup di lingkungan rumah yang terbatas aksesnya. Seperti menanam sayur mayur di pekarangan rumah.

Ini cukup efektif selain bisa dimanfaatkan hasilnya untuk masak, efek psikisnya saat tanaman ini tumbuh karena kita rawat akan membuat kita bahagia. Efek bahagia ini sangat baik bagi masyarakat.

Kedua, keluarga harus bersepakat untuk mengutamakan kebersamaan dalam keseharian dan menghindari terlalu lama menyendiri dengan gadget/media sosial. Keluarga bisa diajak bekerja sama untuk berkumpul di jam-jam yang disepakati sebagai waktu kebersamaan.

Hikmah dari wabah ini bagi masyarakat yang memang bukan perantauan adalah dekat dengan keluarga inti. Ini mungkin terdengar lucu, tapi coba bayangkan dan coba pertanyakan pada diri sendiri, sebelum corona sedekat apa kita dengan keluarga sendiri?

Ketiga, dengan adanya pembatasan sosial ini kita tidak bisa bertemu orang lain yang biasa kita temui, alih-alih teman, bahkan dengan sanak keluarga menjadi terbatas komunikasinya. Langkah bijak dan baik untuk diri adalah mejaga komunikasi dengan baik kepada orang-orang terdekat, minimal bisa sharing dengan fasilitas telepon atau daring media sosial dan tentunya menjaga komunikasi keluarga sesuai poin kedua.

Keempat, langkah bijak untuk sehat tentu dengan menjaga kesehatan dan kebugaran fisik masing-masing anggota keluarga dengan berolahraga. Olahraga yang diajurkan adalah yang rutin tidak terlampau berat serta dilakukan minimal 30 menit sehari. Ini sangat penting juga untuk menjaga olah stamina tubuh agar tetap semangat untuk bekerja dari rumah dan tetap produktif.

Kelima, langkah bijak untuk sehat di masa wabah ini kita perlu menyalurkan hobi kita atau melakukan apa pun yang kita suka, dan belum pernah atau jarang kita lakukan sebelum wabah ini terjadi. Bisa dengan bernyanyi, melukis, menggambar, dan membuat hal-hal menyenangkan lain yang hasilnya bisa kita lihat atau dengarkan. Ini cukup efektif meredam dampak psikis kegiatan di rumah aja.

Keenam, hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa berdiri sendiri. Maka berbagi kepada mereka yang membutuhkan atau yang tidak mampu (dhuafa), yang mungkin kondisinya lebih sulit dibandingkan kita adalah self healing terbaik.

Donasi kita di kala sulit saat wabah seperti ini akan bernilai berkali lipat manfaatnya dan tentu membuat kita bahagia. Perasaan bahagia sangat penting saat ini, maka jangan sia-siakan waktu dan menahan diri untuk berbuat baik kepada sesama.

Langkah-langkah di atas tentu bisa berbeda-beda porsi setiap orang dan mungkin setiap orang puny acara sendiri untuk mengantisipasi potensi Cabin Fever ini. Pada intinya manusia perlu membiasakan berbuat banyak hal yang membahagiakan ditengah keterbatasan interaksi sosial, ini penting dan bisa berdampak baik bagi kesehatan.

Jika masyarakat sehat fisik dan jiwanya, masyarakat tentu bisa berupaya mencari solusi dari keterbatasan atau dampak ekonomi yang di hadapinya. Poin penting kesinambungan dan keterkaitan hidup inilah yang perlu kita pegang bersama.

Kita berharap diri kita dan masyarakat seiring berjalannya waktu terus berbenah diri, berbenah keluarga, berbenah lingkungan, berbenah desa, berbenah kota, dan sampai berbenah sebagai bangsa Indonesia. Semua dengan satu tujuan agar kita siap menghadapi dampak corona ini secara ‘marathon’ sebab kita belum mengetahui pasti sampai kapan wabah ini akan berlanjut, agar kita bisa beradaptasi di era baru, yang bisa jadi benar-benar eranya The New Normal.

Upaya memutus rantai wabah corona harus terus dilakukan, tapi jangan sampai kita korbankan kesehatan fisik dan jiwa kita. Semoga di bulan suci ini Allah kabulkan doa-doa kaum Muslimin dan Allah subhanahu wa ta'ala mengangkat wabah ini dari dunia. Aamiin. Wallahua’lam bis shawab.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement