Ahad 03 May 2020 13:34 WIB

Pelaku Penipuan Modus Jual Masker Murah Diciduk Polisi

RDG memanfaatkan kelangkaan masker saat wabah Covid-19 untuk mencari keuntungan..

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara menangkap seorang pelaku penipuan berinisial RDG yang menipu korbannya dengan modus menjual masker medis di bawah harga pasar.

"Pelaku memanfaatkan kelangkaan masker di tengah wabah Covid-19 untuk mencari keuntungan dengan melakukan penipuan," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (3/5).

Budhi menyebutkan perbuatan pelaku telah membuat korban mengalami kerugian hingga Rp 847 juta. Kronologi kejadian penipuan yang dilakukan tersangka RDG dengan menjanjikan korban bisa menyediakan masker standar kesehatan dengan merek tertentu. "Tersangka mengaku sebagai direktur sebuah perusahaan yang memiliki akses untuk mendapatkan masker medis tersebut," kata Budhi.

Menurut Budhi, tersangka meyakinkan korbannya karena memiliki rekanan berinisial AN yang mengaku sebagai buyer. Kepada korbannya, tersangka menawarkan masker standar medis tersebut dengan harga Rp 339 ribu per kotak.

Korban pun tergerak hatinya untuk membeli masker tersebut sebanyak 5.000 kotak. Dari jumlah tersebut korban telah mengirimkan sejumlah uang kepada tersangka dengan nominal Rp 847 juta. "Uang pembelian masker dibayarkan korban secara bertahap kepada tersangka," kata Budhi.

Setelah seluruh uang pembayaran dilunasi korban, masker yang dijanjikan tersangka tidak kunjung diberikan. Korban yang merasa dirugikan lantas melapor kepada pihak kepolisian. Berdasarkan laporan korban, penyidik melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap RDG. Sedangkan rekanannya berinisial AN masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

"Kami lakukan penangkapan RDG berdasarkan daftar DPO yang kami punya ternyata yang bersangkutan juga DPO di Polda Jawa Timur dengan kasus yang sama yakni penipuan," kata Budhi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement