Ahad 26 Apr 2020 16:20 WIB

Polda DIY Perbanyak Patroli Kerumunan

Polisi sudah mengamankan 55 pemuda dan kendaraannya yang hendak balap liar.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yudha Manggala P Putra
Petugas gabungan melakukan patroli pengamanan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas gabungan melakukan patroli pengamanan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Direktorat Samapta Polda DIY mulai memperbanyak patroli selama bulan suci Ramadhan. Giat yang sudah dilakukan sejak hari pertama puasa itu sekaligus mencegah kerumunan yang berpotensi sebarkan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yulianto mengatakan, pada giat yang dilakukan pada 25 April 2020 telah mengamankan sebanyak 55 pemuda dan kendaraannya yang hendak balap liar. Selain keterangan, mereka diminta membuat surat pernyataan.

Kemudian, pemuda-pemuda yang diamankan itu dipanggil orang tuanya ke kantor Polisi. Selanjutnya, dikoordinasikan ke Polisi Lalu Lintas (Polantas) untuk dilakukan penilangan kepada mereka.

Setelah itu, giat yang dilakukan pada 26 April 2020 mengamankan sebanyak 29 pemuda dan kendaraannya. Mereka turut dilakukan penilangan, diminta membuat surat pernyataan dan dipanggil orang tuanya.

Giat pembubaran itu sebagian besar dilakukan di sekitaran Stadion Maguwoharjo karena kerap menjadi arena balapan liar. Walau target utamanya pembalap liar, giat dilakukan untuk mencegah kerumunan, memutus rantai penyebaran Covid-19.

"Mereka kita lakukan pembinaan, ditilang, kemudian dipanggil orang tuanya supaya tidak mengulangi perbuatan balap liar kembali," kata Yulianto, Ahad (26/4).

Ia menekankan, kegiatan ini akan terus dilaksanakan baik oleh jajaran Polda, Polres maupun Polsek. Yulianto berharap, patroli yang dilakukan membuat jera pemuda-pemuda yang biasa melakukan balapan liar selama bulan suci Ramadhan.

Sekaligus, kata Yulianto, mampu mencegah orang-orang yang masih saja berkumpul di tengah-tengah pandemi Covid-19. Tujuannya, agar protokol kesehatan mencegah penyebaran Covid-19 di Indonesia, khususnya DIY, bisa dilakukan secara maksimal.

"Sehingga, prosedur pencegahan Covid-19 ini bisa kita laksanakan dengan sebaik-baiknya," ujar Yulianto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement