Kamis 16 Apr 2020 00:40 WIB

Psikolog: Masyarakat Butuh Hiburan, Bukan Saling Kritik

Masyarakat saat ini dinilai benar-benar membutuhkan berita yang membahagiakan.

Sejumlah karyawan melakukan imbauan kerja di dalam rumah di salah satu kos-kosan Jalan Pejaten, Jakarta, Rabu (18/3). Ilustrasi
Foto: Thoudy Badai/Republika
Sejumlah karyawan melakukan imbauan kerja di dalam rumah di salah satu kos-kosan Jalan Pejaten, Jakarta, Rabu (18/3). Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Psikolog dari Himpunan Psikolog Indoneaia (Himpsi) Jambi Benny Rahim Poeding menyatakan masyarakat saat ini butuh hiburan untuk meningkatkan imunitas tubuh di tengah pandemi Covid-19 bukan lagi saling kritik.

"Masyarakat saat ini butuh hiburan, bukan lagi saling kritik sana sini," kata Benny Rahim di Jambi, Rabu (16/4).

Menurut dia, masyarakat saat ini benar-benar membutuhkan berita yang membahagiakan bukan justru menambah beban pikiran yang mampu membuat semakin tertekan. Hal itu harus menjadi perhatian dari semua pihak, bagaimana memberikan suasana yang tenang dan terhibur dalam kondisi saat ini.

Di sisi lain, semua kalangan hendaknya tidak henti-hentinya untuk mengajak dan menggemakan agar kesadaran untuk tinggal di rumah sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 perlu terus digaungkan dan disampaikan secara berkelanjutan.

"Gaung ajakan untuk tinggal di rumah saja harus selalu digemakan agar kesadaran tetap terjaga," kata Benny.

Ia menyebutkan sejauh ini pemerintah sudah berusaha untuk menjelaskan kepada masyarakat terhadap permasalahan Covid-19. Namun terkait penanganannya kadang pemerintah masih belum satu suara dalam proses penanganannya, sehingga tampil di masyarakat terkesan ada perbedaan pandangan di tubuh pemerintah.

"Contoh nyata soal ojek online, di Permenkes jelas melarang, tapi di Permenhub memperbolehkan dengan syarat. Hal ini akan membuat perdebatan di masyarakat jadi yang mana yang harus dijadikan landasan penentuan keputusan," katanya.

Di sisi lain, psikolog muda yang juga menggawangi layanan konseling daring bagi masyarakat yang memiliki kecemasan tehadap Covid-19 mengkritisi penyampaian berita atau informasi yang malah memberikan beban dan kekhawatiran bagi masyarakat.

"Sekarang semua media berbagai platform sedang berusaha mempertahankan share rating-nya, sehingga siapa saja yang mau hadir dan menyampaikan pendapat itu yang dijadikan narasumber. Ada baiknya para pencari berita juga perlu mengecek kapabilitas dan track record narsum sehingga tidak menimbulkan kegaduhan," kata Benny.

Menurut dia yang dimunculkan saat ini harus perbanyak edukasi agar dapat membuat masyarakat lebih rasional berpikir wabah ini berbahaya sehingga semakin menumbuhkan kewaspadaan mereka akan pentingnya social distancing dan physical distancing.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement