REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Satgas Covid-19 Pemprov Jawa Timur melakukan upaya pencegahan penyebaran virus corona (Covid-19) di area Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya dengan cara melakukan penyemprotan disinfektan. Aksi bersih-bersih dan penyemprotan disinfektan di area masjid seluas 1,2 hektar itu, dipimpin langsung Kalaksa BPBD Jatim, Suban Wahyudiono.
"Apa yang kita lakukan ini dalam rangka menindaklanjuti arahan Ibu Gubernur Jatim, sebagai ikhtiar dhahir guna kenyamanan dan kekhusyukan jamaah masjid dalam beribadah," ujar Suban di Surabaya, Selasa (17/3).
Sementara itu, pengelola Masjid Nasional Al Akbar Surabaya menjamin kenyamanan jamaah yang datang untuk beribadah, di tengah merebaknya wabah virus corona atau Covid-19. Juru bicara Masjid Nasional Al Akbar Surabaya Helmy M Noor mengungkapkan ada dua ikhtiar yang dilakukan Masjid Al Akbar dalam rangka mengantisipasi penyebaran Covid-19.
"Pertama adalah ikhtiar dhohir. Salah satunya dengan melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh ruangan masjid yang hari ini dilakukan oleh 100 petugas dari Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Timur," kata Helmy.
Menurut Helmy, kegiatan sterilisasi sebenarnya rutin dilakukan di setiap menjelang waktu shalat. "Sudah SOP kami, di setiap lima waktu shalat, minimal satu jam sebelumnya kami lakukan sterilisasi, seperti mengepel lantai dan lain sebagainya," ujarnya.
Masih dalam rangka ikhtiar dhohir menangkal penyebaran Covid-19, kata Helmy, Masjid Al Akbar Surabaya juga telah menyediakan hand sanitizer di sejumlah sudut ruangan, selain tempat cuci tangan insidental di halaman masjid. Selain itu, di sejumlah pintu masuk juga disiapkan thermol scanner untuk mengukur suhu tubuh jamaah. "Juga ada empat dokter yang selalu siaga di klinik Masjid Al Akbar setiap hari," ujar Helmy.
Selain itu, lanjut Helmy, ada ikhtiar bathin yang diupayakan Masjid Al Akbar Surabaya untuk menangkal penyebaran virus corona. Adalah doa bersama di setiap shalat rawatib yang dipimpin imam. "Imam selesai shalat rawatib selalu memimpin doa agar Indonesia segera terbebas dari virus corona, serta mendoakan agar yang sakit segera sembuh. Para khotib juga memimpin doa yang sama," kata Helmy.